CERPEN BOBO Keenambelas, Misteri Hantu di Handphone

Cerpen Bobo Keenambelas Ini Ceritanya Berjudul "Misteri Hantu di Handphone", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Misteri Hantu di Handphone

----------------------------------------------------------------------------------------
"Nah, sebelum dia meninggal karena kecelakaan dia menelepon sahabatnya," tukas Vito.
"Handphone-nya itu Blackberry. Jadi nanti kalau yg punya HP BB nanti akan dia telepon," jelas Vito.
"Tunggu dulu, bukannya handphone-mu juga Blackberry?" tanya Muti.
"Iya, sih," Vito merinding ketakutan.
Vito memang pandai membuat cerita horor. Ceritanya itu kadang dia bagikan di BBM (Blackberry Messenger ). Vito kadang juga suka iseng mengasih foto hantu ke kontak orang lain.
"Ah, itu bohong. Buktinya handphone-ku BB gak ada yg menelpon dengn suara aneh," tukas Banu. Uh, semua langsung sebal. Esok harinya di taman. Muti datang dengn wajah terengah-engah.
"Kenapa?" tanya Vito.
"Ini, ada nomor gak dikenal mengirim foto ke HP-ku."
"Fotonya hantu!" seru Muti memperlihatkan HP-nya. Benar aja ada foto hantu di ayunan. Tunggu dulu, ayunan itu, kan, persis seperti ayunan di taman.
"Coba aja telpon dulu nomor itu," ucap Rio.
"Halo?" seru suara di telpon. Suara itu sepertinya pernah kami dengar.
"Banu?!" seru Muti. Banu langsung kaget dan mengubah suaranya.
"Hi hi hi siapa kamu?" ucap Banu di telpon dengn suara seperti hantu.
"Oh, jadi kamu, ya yg suka menjahili teman-teman di kelas," ucap Rio. Memang di kelas banyak yg dijahili dikirimin foto hantu. Pertama Muti kira dia Vito. Ternyata, Banu!. Nomornya juga slalu berbeda di tiap teman yg mendapat foto hantu. Ternyata, Banu slalu mengubah nomornya.
"Hi hi hi hi, beraninya kamu terhadap saya," ucap Banu.
"Udah Banu ketahuan, kok," ucap Muti. Banu gak bisa menjawab lalu menutup telponnya. Muti, Rio, dan Vito punya ide.
"Kita kerjai dia lewat HP-ku," seru Vito.
"Apa kamu tahu nomor Banu? Pasti dia langsung mengubah nomornya," tanya Muti.
"Kamu lupa. Handphone Banu juga Blackberry, aku punya nomor pin BB-nya nanti akan aku kirim foto lewat akun BB-ku ke kontaknya," ucap Vito. Oh, ide yg bagus.
Esoknya kami ke rumah Banu tuk menyelidiki bagaimana ekspresinya.
"Dari siapa, nih? Kayaknya aku belum konfirmasi, deh," ucap Banu. Ketika dibuka. Banu langsung kaget. Ada foto hantu seperti ingin mengejarnya.
"Wah....!" kata Banu kaget.
"Hihihi," tawa Muti dari luar. Gak lama kemudian ada telpon dari nomor gak dikenal.
"Ha, halo siapa ini?" tanya Banu gugup.
"Aku sahabatmu. Kamu ada di mana? Tolong aku sepertinya aku punya firasat buruk. Aku seperti ingin meninggal," begitu suaranya. Suaranya seperti suara hantu.
"Lo, kamu menelponnya?" tanya Rio.
"Enggak," singkat Vito. Banu langsung menutup telponnya.
Esoknya di sekolah.
"Siapa yang telpon kamu, Banu?" tanya Muti.
"Wah, jadi kalian yg menjahiliku?" tanya Banu.
"Kalau yg foto memang kami tapi yg telpon..."
"Ah, sudah lupakan saja, aku capek," ucap Banu. Anehnya sekarang Banu gak menjahili teman-teman di kelas.
Apa kamu tahu siapa yg menelpon Banu?
Oleh: Aldi Fadlian
----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post