CERPEN BOBO Kedelapan, Kisah Tulo dan Tulio

Cerpen Bobo Kedelapan Ini Ceritanya Berjudul "Kisah Tulo dan Tulio", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Kisah Tulo dan Tulio

----------------------------------------------------------------------------------------
Pada suatu ketika hiduplah dua bersaudara. Tulo si kakak dan Tulio si adik. Mereka sangat baik dan ramah. Namun ada keanehan pada tubuh mereka. Tulo memiliki kaki yg panjang setinggi rumah, namun tangannya pendek sekali. Sementara Tulio memiliki kaki yg amat pendek namun tangannya amat panjang sehingga bisa memeluk sebuah rumah. Anak-anak menyukai mereka. Namun orang dewasa menganggap mereka aneh. Tulo dan Tulio senang menghibur anak-anak. Mereka bercerita, melucu, bernyanyi...

Suatu hari Tulio berkata kepada Tulo, "Kakak, aku mendengar cerita tentang kolam ajaib. Konon kolam itu bisa membuat tubuh kita normal. Aku gak suka dianggap aneh dan ditertawakan. Ayo kita cari kolam ajaib itu."

Tulo berpikir sejenak. "Baiklah! Mari kita berpetualang mencari kolam ajaib itu!" ujarnya kemudian.

Di sepanjang perjalanan, Tulo dan Tulio bertemu banyak orang. Ada yg menganggap mereka aneh, ada pula yg menerima mereka dengan senang hati. Yang jelas, kemanapun mereka pergi, mereka selalu menghibur anak-anak. Mereka bermain akrobat ataupun melucu. Anak-anak sangat gembira melihat pertunjukan mereka.

Lama-kelamaan orang dewasa pun mulai menyukai pertunjukan Tulo dan Tulio. Tulo dan Tulio jadi amat terkenal. Mereka diundang di berbagai perayaan dan pesta. Ketenaran mereka akhirnya terdengar Raja Tenggara.

Raja mempunyai masalah. Putranya sangat pemurung. Ia gak mau tertawa dan amat pemarah. Sifat putranya itu membuat raja sedih. Dengan sifat seperti itu, putranya akan sulit menjadi raja yg dicintai rakyatnya kelak. Berbagai tabib, pelawak, tukang sulap, gak mampu membuat pangeran kecil itu tersenyum. Raja Tenggara akhirnya mencoba memanggil Tulo dan Tulio. Ia berharap Tulo dan Tulio berhasil.

Kedua kakak adik itu datang ke istana Raja Tenggara. Mereka mencoba menghibur pangeran kecil. Mereka menari, menyanyi, melucu, dan berakrobat. Mula-mula pangeran kecil gak tertarik. Namun lama-lama ia mulai memperhatikan Tulo dan Tulio. Tulo dan Tulio memang berbeda dg penghibur lainnya. Mereka sangat menyukai anak-anak. Tulo membopong sang pangeran kecil di atas pundak. Pangeran pun bisa melihat kota dg jelas. Tulio menggunakan tangannya yg panjang tuk mengayun tubuh pangeran. Pangeran kecil merasa terbang seperti burung. Wah, hanya Tulo dan Tulio yg sanggup melakukan hiburan seperti ini.

Pangeran kini mulai sering tertawa dan bergembira. Pangeran itu juga gak pemarah dan egois lagi. Rupanya selama ini pangeran merasa kesepian dan bosan. Tulo dan Tulio mengajarinya cara berteman dan menjaga perasaan orang lain.

Raja gembira luar biasa. "Mintalah apa saja. Pasti kukabulkan!" ujarnya pada Tulo dan Tulio.

"Baginda yang baik. Kami dua bersaudara sebenarnya sedang mencari kolam ajaib. Konon, kolam tersebut bisa membuat kami normal seperti orang lain. Jika Baginda tahu di mana tempatnya, ijinkanlah kami ke sana," jawab Tulo.

"Itu bukanlah permintaan yg sulit. Kebetulan sekali kolam ajaib yg kalian maksud itu adalah milikku. Pakailah sesuka kalian!"

Raja segera menyuruh pengawal mengantarkan Tulo dan Tulio. Sesampainya di kolam ajaib, Tulo dan Tulio langsung menceburkan diri ke dalam kolam ajaib. Luar biasa! Beberapa saat kemudian mereka menjadi orang normal. Kaki dan tangan mereka gak lagi kepanjangan ato kependekan. Tulo dan Tulilo senang bukan sekali

Kini Tulo dan Tulio gak perlu merasa berbeda dengan orang lain. Mereka menjalani hidup baru mereka dg puas. Namun lama kelamaan, mereka merasa kehilangan sesuatu. Ada yg kurang dalam hidup mereka.

Lama mereka berpikir. Akhirnya mereka sadar. Sekalipun keinginan mereka terpenuhi, namun mereka tlah kehilangan sesuatu yg amat berharga. Yah, mereka tlah kehilangan diri mereka sendiri. Tulo dan Tulio yg dulu tlah hilang. Gak ada Tulo yg kakinya sering dipanjati anak-anak dengn riang. Gak ada Tulio yg mampu mengayunkan pangeran kecil sampai tergelak-gelak. Gak ada lagi Tulo dan Tulio yg dulu sangat dicintai anak-anak. Orang banyak pun gak bisa menyaksikan pertunjukan mereka lagi. Tulo dan Tulio mulai dilupakan orang.

Tulo dan Tulio mulai berpikir kembali. Setelah menimbang-nimbang cukup lama, akhirnya mereka kembali menghadap raja Tenggara.

"Yang Mulia, kami sangat senang menjadi normal. Namun kami tlah kehilangaan diri kami. Lama kami berpikir. Akhirnya kami memutuskan tuk kembali menjadi Tulo dan Tulio yg dulu. Sekalipun aneh, itulah diri kami yg sesungguhnya," ujar dua bersaudara itu.

Raja Tenggara kembali mengabulkan permintaan mereka. Raja menyuruh pengawalnya mengantar mereka ke kolam ajaib. Tulo dan Tulio segera menceburkan diri mereka ke kolam itu. Dan sejak itu, tubuh mereka kembali seperti semula. Hidup mereka pun kembali gembira seperti dulu. Dikelilingi anak-anak yg mencintai mereka.
----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post