CERPEN BOBO Ke-97, Nilnil, Balerina Terkenal

Cerpen Bobo Ke-97 Ini Ceritanya Berjudul "Nilnil, Balerina Terkenal", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Nilnil, Balerina Terkenal

----------------------------------------------------------------------------------------
Nilnil adalah seekor kuda nil kecil di kebun binatang Kota Bunga. Bermacam-macam hewan tinggal di sana. Keluarga leher panjang, Keluarga Belalai kuat, juga ada Pak Suraipanjang, walikota kebun binatang!
Di gedung kesenian Kota Bunga, pernah ada pertunjukan tari balet. Para penari di panggung merentangkan tangan mereka seperti sayap. Lalu melompat tinggi seperti terbang. Sungguh mengagumkan! Upik si Burung Gereja menonton dari celah atap. Pulang dari pertunjukan, dia menceritakan pada Nilnil. Nilnil sangat tertarik. Dia memutuskan tuk menjadi balerina bila sudah besar nanti.
Suatu hari, Nilnil sangat bersemangat. Hari itu dia berulang tahun. Ibunya memberinya hadiah tutu putih. Itu baju balet yg sangat indah. Sepatunya terbuat dari satin putih yg lembut. Nilnil tersenyum membaygkan dirinya menjadi prima balerina di opera Danau Angsa. Oo, tubuhku jadi seringan bulu. Aku bisa terbang setinggi si Upik! Lamun Nilnil. Keesokan harinya, seluruh penghuni kebun binatang terbangun. Mereka mendengar bunyi, “Gedebum! Gedebum!” Tanah pun bergetar. Bu Aya melompat ke luar air dan memanjat dinding. Mereka mengira ada gempa bumi. Jeri, anak paling tinggi di Keluarga Leher panjang, menjulurkan kepala mencari sumber suara itu.
Di halaman rumah Bu Kuda nil, tampak Nilnil memakai tutu dan sepatu satinnya. Dia sedang berlatih gerakan-gerakan balet. Dia mencoba jete setinggi mungkin. Namun karena tubuhnya memang besar dan berat… astaga, dia langsung jatuh dengn suara berdebum.
“Tak apa,” Nilnil menghibur dirinya sendiri, “Kalau mau jadi balerina, aku harus terus berusaha.” Dia mencoba sebuah attitude, namun dia malah kehilangan keseimbangan dan terguling ke belakang.
Hari-hari berikutnya, kebun binatang dipenuhi suara “gedebum” serta gempa-gempa kecil. Penduduk kebun binatang mengeluh pada Pak Suraipanjang. Namun Pak Suraipanjang tak ingin melarang Nilnil berlatih.
Pak Suraipanjang teringat, sewaktu kecil dia pernah bercita-cita menjadi pilot pesawat terbang. Tiap hari dia bermain dengn pesawat mainannya. Suatu hari pesawatnya nygkut di pohon tetangganya, Kek Rimau yg galak. Dia sangat sedih ketika Kek Rimau melarangnya bermain pesawat. Pak Suraipanjang tak ingin Nilnil sedih seperti dia dulu.
Pada suatu pagi, suasana di kebun binatang sangat tenang. Padahal warga sudah mulai terbiasa mendengar bunyi “gedebum-gedebum” Jeri Leher panjang menjulurkan kepala ke halaman rumah Bu Kudnil.
Ada Nilnil di sana. Dia memakai baju hangat dan celana jeans, bukan kostum balerina. Dia juga menangis tersedu-sedu! “Ibu, aku tak akan bisa jadi balerina… aku tak bisa melompat dan terbang seringan bulu,” isaknya sedih pada Bu Kudnil.
Jeri Leher panjang merasa kasihan pada Nilnil. Dia menceritakan hal itu pada seluruh warga kebun binatang. Bersama-sama mereka mencari cara tuk menolong Nilnil.
“Kita harus memberinya pesawat mainan, agar bisa terbang seringan bulu,” ujar Pak Suraipanjang, teringat masa kecilnya.
“Yang dia perlukan adalah guru yg baik. Biar aku yg mengajarinya melompat,” usul Pak Kutuloncat.
Ketika sedang sibuk berunding, datanglah Pak Monki Monyet. Mendengar cerita mereka, Pak Monki juga ingin membantu.
“Dulu waktu masih muda, aku ikut rombongan sirkus yg menampilkan atraksi trampolin. Orang melompat-lompat di atasnya…”
“Wah, gagasan yg hebat!” seru Bu Leher panjang gembira. “Sebuah trampolin! Ayo kita buatkan trampolin yg kuat tuk Nilnil!”
Seluruh warga kebun binatang pun bekerja dengn gembira, membuat trampolin. Ada yg memotong kayu tuk kerangkanya, menjahit kulit lentur tuk tempat melompat, dan menjalin tali-temali dari kulit paling kuat. Tak lama kemudian jadilah sebuah trampolin yg sangat kokoh dan bagus.
Upik, burung gereja sahabat Nilnil, menyampaikan berita ini pada Nilnil. Saat itu Nilnil sedang melamun di depan rumahnya.
“Hei, Nilnil! Jangan sedih lagi!” seru Upik sambil terbang mendekat. “Kamu harus mencoba menari di atas panggung! Kami sudah membuatkanmu panggung yg hebat. Ayo, pakai kostummu dan ikut aku!”
Nilnil sangat gembira. dengn bantuan Bu Kudnil, Nilnil tergesa mengenakan tutu dan sepatu satinnya. Mereka berdua berlari mengikuti si Upik ke sebuah lapangan terbuka. Di sana tampak sebuah trampolin yg sangat besar. Seluruh warga kebun binatang tlah menunggu, tersenyum ceria.
Ragu-ragu, Nilnil memanjat naik ke atas trampolin dan mulai melompat. Wah! Ya ampun! Semua hewan terpana. Tuk pertama kalinya mereka melihat seekor anak kudanil melakukan jete setinggi burung yg terbang. Tubuhnya ringan bagai bulu. Kostumnya melambai-lambai indah sekali! Jeri Leher panjang, Iga Belalaikuat, dan Upik bertepuk tangan paling keras!
Sejak saat itu Nilnil dikenal di seluruh kebun binatang sebagai balerina hebat. Semua hewan di kebun binatang kembali hidup damai dan bahagia.

----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post