CERPEN BOBO Ke-96, Pak Tikus Tersesat di Hutan

Cerpen Bobo Ke-96 Ini Ceritanya Berjudul "Pak Tikus Tersesat di Hutan", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Pak Tikus Tersesat di Hutan

----------------------------------------------------------------------------------------
Pak Tikus menghirup udara kuat-kuat tiga kali. Dia mengerahkan kemampuan hidung kecilnya tuk mencium udara di luar bukit tempat tinggalnya.
“Oh sayg sekali! Baunya seperti akan turun hujan, gumamnya.
Pak Tikus tak suka hujan. Kalau hujan, jaket bulu beludru miliknya jadi basah semua. Padahal jaket itu mahal harganya. Seluruh liang sarangnya juga akan jadi kotor. Penuh dengn jejak kaki berlumpur dari kakinya sendiri. Hujan akan membuat bukit tikusnya berhari-hari basah.

Tak lama kemudian, langit jadi gelap, lalu titik-titik hujan mulai turun. Rintik-rintik hujan langsung menyegarkan daun-daun dipepohonan. Namun semua tanah menjadi berlumpur dan basah.
Pak Tikus berharap hujan akan berhenti. Namun hujan lebat terus turun, merembes ke dlam liangnya. Air yg mengalir masuk ke sarangnya lalu membentuk sebuah sungai kecil. Lama-kelamaan sungai itu menjadi lebih besar. Airnya mengalir juga semakin deras. Tiba-tiba Pak Tikus terbawa air.
Pak Tikus sangat takut. Dia berusaha tuk tetap terapung. Air hujan tlah membawanya menuruni padang rumput, masuk ke hutan. Aliran air itu akhirnya memutar-mutar tubuhnya sehingga dia pening dan sesak napas.
Pak Tikus akhirnya pingsan. Ketika sadar, dia tlah berada di antara semak-semak. “Oh, Tuhan menolongku! Untung aku tak mati tenggelam,” ujarnya sambil keluar dari antara semak.
Akan tetapi, Pak Tikus tak tahu dimana dia berada sekarang berada. Seperti tikus-tikus lainnya, penglihatannya tak bisa jauh. Dia betul-betul tlah tersesat dan jauh dari rumah. Dia tak dapat mencium bau-bauan yg biasa tercium olehnya. Semuanya jadi tambah buruk karena hari mulai gelap.
“Woo-oo-oo-oo!” tiba-tiba terdengar teriakan keras. Ketika Pak Tikus menengok, ternyata seekor burung hantu besar.
“Kalau aku jadi kamu, aku tak akan berani berada di sini,” kata Burung Hantu itu.
“Oh, seram sekali…” Pak Tikus bergidik takut. Dia lalu menceritakan perjalanannya terbawa arus air. Dia juga tak tahu jalan tuk pulang.
“Kau harus bicara pada Polly Merpati. Dia seekor merpati yg bersarang di dekat padang rumput di dekat rumahmu. Ikutlah dengnku. Tapi kau harus hati-hati pada ular, rubah, dan musang,” kata Burung Hantu.
Mereka kemudian berjalan melewati kegelapan hutan. Mereka berkali-kali mendengar geraman dan desisan yg mengerikan. Pak Tikus berusaha tuk tak kehilangan jejak si Burung Hantu.
Setlah beberapa saat berjalan, Pak Tikus merasa sangat lelah. Untunglah Burung Hantu berhenti berhenti di sebuah pohon tua.
“Hallo-ooo,” panggil Burung Hantu.
Rupanya Polly Merpati sedang beristirahat di pohon itu. Dia baru saja akan melanjutkan perjalanan pulang.
“Saya takut, saya betul-betul tersesat. Akankah kamu bisa membawaku kembali ke padang rumputku?” Tanya Pak Tikus, setlah berkenalan dengn Polly Merpati.
dengn senang hati si Polly Merpati bersedia mengantar Pak Tikus.
“Burung Hantu, terima kasih sudah mengantarku sampai di sini,” ujar Pak Tikus pada Burung Hantu.
Kini giliran Polly Merpati yg mengantar Pak Tikus. Mereka terus berjalan tuk kembali ke padang rumput. Saat matahari bersinar di langit pagi, Pak Tikus mencium aroma yg sangat dikenalnya. Padang rumput! Itu berarti dia hampir tiba di rumahnya. Pak Tikus tak tersesat lagi.
Pak Tikus berterima kasih kepada si Polly Merpati. Dia lalu berlari menuju ke sarangnya. Liang bawah tanahnya itu masih basah dan berlumpur. Pak Tikus Lalu membangun beberapa terowongan baru yg lebih tinggi di padang rumput. dengn begitu, hujan tak akan menghanyutkan lagi.
Setlah sarang barunya selesai, Pak Tikus duduk menyantap cacing-cacing persediaan makanannya. Setlah itu, dia pun tertidur nyenyak sekali.

----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post