CERPEN BOBO Ke-72, Hari Sial Sang Raja Sulap

Cerpen Bobo Ke-72 Ini Ceritanya Berjudul "Hari Sial Sang Raja Sulap", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Hari Sial Sang Raja Sulap

----------------------------------------------------------------------------------------
Signor Magilo adalah seorang pesulap. Namanya sangat termashur di seluruh Eropa. DIa ahli tuk melepaskan diri dari segala macam ikatan dan kurungan.
Suatu hari, rombongan Signor mengadakan pertunjukan di sebuah daerah di Kota Venesia. Para penonton penuh sesak memadati ruang pertunjukan yg gak begitu besar. Berbagai tontonan tlah dipertunjukkan oleh Signor dan rekan-rekannya. Kini tibalah acara yg paling menarik.
Signor Magilo meminta seorang penonton naik ke panggung tuk menguji sendiri keahliannya. Sampai saat ini, tak seorang pun yg berhasil mengalahkannya.
Pembawa acara menawarkan sebuah sayembara.
“Para hadirin sekalian, Signor Magilo menantang salah seorang di antara kalian tuk mengikat tubuhnya erat-erat. Kemudian silakan masukkan Signor Magilo ke dalam peti dan kunci dari luar. Anak kunci dipegang oleh si pengunci. Sebelum itu, penonton boleh memeriksa apakah Signor Magilo memiliki kunci tiruan yg dia sembunyikan di antara pakaiannya. Kami beri waktu lima menit. Jika sang Signor gak bisa keluar dari peti dlam jangka waktu itu, kami mengaku kalah.”
Suasana sepi mencekam. Tidak seorang pun yg berdiri dari tempat duduknya tuk menerima tantangan itu. Sampai saat itu, belum ada orang yg berhasil mengikat ato mengurung raja sulap itu, tanpa dia bisa membebaskan diri kembali.
Para penonton merasa gak yakin, apakah mereka bisa menerima tantangan itu? Namun akhirnya seorang anak muda naik ke panggung.
Signor Magilo menyediakan tangan dan kakinya tuk diikat. Setelah diikat erat, dua orang temannya menggotong dan memasukkannya ke dalam sebuah peti besar. Kemudian anak muda itu mendekati peti besar itu dan menguncinya. Kunci lalu dia cabut kembali.
Peti besar itu lalu diselimuti kain lebar. Selanjutnya pembawa acara memukul gong kecil, tanda hitungan dimulai.
Detik demi detik berlalu, menit demi menit berganti, dan pembawa acara tersenyum-senyum ke arah penonton. Namun kemudian senyumnya memudar ketika detik-detik berjalan menuju menit kelima. Oh, kenapa sang Raja Sulap belum muncul juga? Apakah dia sengaja menunggu hingga menjelang detik terakhir? Namun saat waktu lima menit yg dijanjikan habis, dan gong dibunyikan, Signor belum juga berhasil keluar dari dlam peti itu.
Itulah saat pertama kalinya sang Raja Sulap gak berhasil membebaskan diri dari kurungan! Peti besar itu dibuka kembali oleh anak muda tersebut. Barulah raja sulap itu keluar dengn tangan dan kaki bebas dari ikatan. Namun demikian, dia kalah, sebab gak berhasil keluar dari peti dlam waktu yg dijanjikan.
Muka Signor kelihatan kecut sesaat. Namun tiba-tiba dia tersenyum. Ditepuk-tepuknya pundak anak muda itu, lalu ia berkata. “Nah, para hadirin sekalian… setelah ratusan kali saya mengadakan sayembara seperti ini, baru sekarang saya kalah. Anak muda ini tlah berhasil membuat saya gak bisa keluar dari dlam peti. Selamat memenangkan sayembara!”
Pembawa acara kemudian menyerahkan setumpuk uang kertas dan menjabat tangan anak muda itu. “Selamat,” ucapnya singkat.
Sebelum anak muda itu turun dari panggung, Signor menariknya ke pojok panggung. DIa pun berbisik, “Nak, bagaimana cara kamu mengunci peti itu?”
Dengn berbisik pula anak muda itu menjawab, “Terus terang, Tuan, rahasia ini saya temukan secara gak sengaja. Suatu hari saya mencoba membuka pintu rumah, namun gak bisa. Anak kunci saya putar-putar. Tetapi saya akhirnya tahu, kalau pintu itu sebenarnya gak dikunci…”
“Jadi?” potong Signor.
Si anak muda tersenyum lebar.
“Ya, seperti pintu rumah saya, peti itu gak saya kunci,” katanya sebelum meninggalkan Signor Magilo yg termangu-mangu.

----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post