Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-68 Ini Berjudul "Memanah Rezeki", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Memanah Rezeki
Abu Nawas memang cerdik, msekipun tak mempunyai kemampuan tuk melaksanakan titah sang raja, namun dia slalu berhasil melaksanakan tugasnya. Dan hadiah slalu menanti, sungguh rezeki yg tak disangka.
Suatu ketika Abu Nawas diundang oleh Raja Harun Ar-Rasyid tuk makan bersama. Maka berangkatlah para pengawal kerajaan tuk menjemput Abu Nawas di rumahnya. Tak berapa lama kemudian Abu Nawas tlah sampai di istana dengn pakaian sederhana aja.
Abu Nawas langsung diajak berbincang di sebuah pendopo dengn berbagai jamuan makanan lengkap dengn minuman yg segar.
Melihat begitu banyaknya makanan, Abu Nawas pun sangat lahap menyantap makanan yg dihidangkan kepadanya. Sementara itu, raja masih meneruskan perbincangannya dengn Abu Nawas tentang kekuasaannya.
Raja Harun bercerita kepada Abu Nawas terkait dengn luasnya wilayah yg tlah dipimpinnya. Namun Abu Nawas nampak tak menggubris malah dia sibuk dengn makanan yg tersaji di hadapannya.
Tak Lama kemudian, raja mulai melontarkan berbagai pertanyaan kepada Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas, kalau setiap benda ada harganya, berapakah harga diriku ini?" tanya raja.
Abu Nawas yg masih dlam kondisi kekenyangan setlah makan makan, menjawab sekenanya tanpa berpikir panjang.
"Hamba kira, mungkin sekitar 100 dinar aja Paduka," jawab Abu Nawas.
"Terlalu sedikit sekali engkau Abu Nawas, harga sabukku aja 100 dinar," bentak raja.
"Tepat sekali Paduka, memang yg saya nilai dari diri Paduka hanya sebatas sabuk itu aja," ujar Abu Nawas.
Karena merasa tak ingin dipermalukan oleh Abu Nawas karena kecerdikannya, kali ini raja tak mau lagi mengambil resiko dengn beradu pendapat lagi.
Oleh karena itu, Abu Nawas diajak menuju ke tengah-tengah prajuritnya yg merupakan ahli beladiri dan ketangkasan.
"Ayo Abu Nawas, di hadapan para prajuritku, tunjukkanlah kemampuan memanahmu. Panahlah sekali ini aja, kalau panahmu bisa mengenai sasaran, hadiah akan menantimu. Tapi kalau gagal, engkau akan aku penjara," kata raja.
Abu Nawas pun bergegas mengambil busur dan anak panah. Dengn memantapkan hati, Abu Nawas membidik sasaran dan mulai memanah. Namun panahnya meleset dari sasaran.
"Dari pengamatan saya, ini adalah gaya memanah para makelar tanah," ujar Abu Nawas tuk menutupi kelemahannya.
Sesaat kemudian, Abu Nawas mencabut sebuah anak panah lagi dan membidik sasaran. Lagi-lagi anak panah yg dibidikkan itu melesat terlalu jauh dari sasaran.
"Kalau yg ini Paduka, ini gaya Juragan Buah kalau sedang memanah," sahut Abu Nawas tuk menutupi kelemahannya yg kedua.
Tuk yg ketiga kalinya, Abu Nawas kembali mencabut anak panah dan mulai membidiknya. Namu kali ini kebetulan anak panah yg dibidikkan tersebut mengenai sasaran.
"Nah yg ini Paduka, ini baru gaya Abu Nawas kalau sedang memanah, saya pun menunggu hadiah yg Paduka janjikan," kata Abu Nawas dengn gembira.
Dengn tak bisa menyembunyikan tawanya, Paduka Raja lantas memberikan hadiah kepada Abu Nawas. Dengn kecerdikannya bermain kata-kata yg masuk logika akhirnya Abu Nawas mendapat hadiah, dia pun langsung mohon diri karena tak sabar tuk memberikan hadiah itu kepada istrinya.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!