Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-62 Ini Berjudul "Mau Terbang", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Mau Terbang
Namanya aja Abu Nawas, selalu punya seribu cara tuk meloloskan diri dari hukuman.
Kali ini adalah Raja Harun Ar-Rasyid yg termakan tipuannya.
Abu Nawas bebas dari hukuman Raja setlah berjanji bahwa ia akan terbang.
Karena di anggap terlalu mengkritik kepemimpinan Raja Harun, maka Abu Nawas ditangkap karena ia dituduh tlah melakukan sesuatu yg membahayakan kerajaan sehingga harus dihukum.
Namun demikian, Abu Nawas selalu punya alasan tuk meloloskan diri dari hukuman itu.
Ia mengaku kepada pengawal kerajaan bahwa ia memiliki ilmu tinggi dan ia akan terbang.
Kabar Abu Nawas akan terbang akhirnya terdengar oleh Raja Harun.
“Mana mungkin Abu Nawas akan terbang, dia tak punya sayap, tak punya alat-alat khusus, apakah ia punya ilmu khusus?” kata Raja Harun kepada pengawalnya.
“Kami tak tahu paduka, tetapi Abu Nawas sangat meyakinkan,” jawab pengawal.
Hingga dibawalah Abu Nawas menghadap Sang Raja.
“Abu Nawas, betulkah kamu mau terbang?” tanya Raja.
“Ya Tuanku, memang saya mau terbang,” jawab Abu Nawas.
“Kapan? dan dimana?” tanya Raja secara beruntun.
“Hari Juma’at yg akan datang ini, dan dari menara Masjid Baitul Rakhim, tak jauh dari rumah saya, jika raja mengijinkan,” jawab Abu Nawas.
Akhirnya Sang Raja mengijinkan dan bahkan ia berjanji akan membebaskan Abu Nawas jika bisa terbang.
Akan tetapi jika Abu Nawas tak bisa membuktikan, maka hukumannya akan ditambah 100 lecutan rotan, daun kuping dipotong dan hukuman gantung.
Akan Terbang
Pada hari yg sudah dinantikan, Jum’at sesudah sembahyg Jum’at, lapangan sekitar masjid Baitul Rakhman sudah penuh orang.
Orang biasa, rakyat, penduduk dan penguasa setempat sudah berjubel mengambil tempat masing-masing.
Orang-orang menantikan saat yg paling genting dan mendebarkan.
Abu Nawas dengn langkah yg sangat gagah dan tak ragu, menaiki tangga menara tertinggi dan orang-orang melihat dengn mata yg tak berkedip, terpaku dan menyatu mengikuti langkah tubuh Abu Nawas.
Ketika Abu Nawas sampai pada puncak tertinggi, dia melihat lurus dan terkadang ke bawah yg penuh orang.
Badan dan kedua belah tangannya merentang lurus seakan-akan benar mau terbang.
Orang-orang yg ada di bawah dengn seksama memperhatikan dan Abu Nawas terus dan berulang-ulang merentangkan tangannya dan memajukan badannya seakan-akan terbang dan bagaikan berenang perilaku dan gerak-geriknya.
Sementar orang-orang yg ada di bawah menunggu dengn jantung berdegup dengn kencang.
Akhirnya Abu Nawas menemui mereka dan mereka semua terpana, terpesona, heran dan penuh keraguan apalagi yg mau dibuat ABu Nawas ini.
“Apa semua kalian lihat tadi bagaimana saya mau terbang itu?” tanya Abu Nawas.
“Ya, kami melihat, kamu menggerakkan kedua belah tanganmu dan badanmu bergerak ke depan, tampaknya memang bergaya mau terbang,” kata orang banyak.
Bebas
“Lalu apakah saya berbohong bahwa saya mau terbang pada hari Jum’at ini dan di menara tertinggi Masjid Baitul Rakhim ini?” tanya Abu Nawas.
“Ya tak bohong, kamu betul mau terbang hari ini dan di sini.Tapi kenapa lalu kamu tak terbang?” kata mereka.
“yg saya katakan bahwa saya mau terbang.Lalu saya coba, lalu ternyata yg seperti kalian lihat tadi itu,” kata ABu Nawas.
“Tapi ternyata kamu tak bisa terbang,” kata mereka.
“Itu soal lain, saya tak mengatakan bahwa saya mau terbang pada hari Jum’at ini dan di sini.Itu yg saya katakan dan kalian semua tahu hal itu.
Saya katakan bahwa saya mau terbang, hanya itu bukannya terbang,” kata ABu Nawas.
Orang-orang saling melihat dan mulut mereka berguman.
Tarikan nafas panjang karena Abu Nawas terlepas dari jeratan hukum.
Orang-orang juga sama membenarkan bahwa Abu Nawas memang tak berbohong.
Dia melakukan semua yg dia pernah katakan.tak berbohong dan menepati janji.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!