Cerita Lucu Abu Nawas 61, Obat Ajaib

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-61 Ini Berjudul "Obat Ajaib", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Obat Ajaib


Pada suatu hari, Raja Harun Ar-Rasyid tlah mempermalukan Abunawas dengn menyiram air kencing di depan para tamu undangan. Abu Nawas hanya bisa terdiam, namun dalam hati dia merencanakan sesuatu di lain hari.

Figur Abu Nawas ini memang sangat lihai dalam menyelesaikan masalah. tak hanya lucu aja, akan tetapi juga bijaksana sehingga Abu Nawas tak dapat dianggap enteng. Raja sangat bangga memiliki warga seperti Abu Nawas ini. Namun, pada pihak lain dari diri Abu Nawas juga sangat menjengkelkan raja karena ulahnya yg selalu tak tahu diri. Oleh karena itulah Baginda Raja tak pernah berhenti memeras otaknya tuk membalas Abu nawas.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setiap bulan Rabi’ul Awal diadakan acara Maulid Nabi. Sambil tersenyum, Baginda Raja berguman dalam hati,
“Awas ya kamu Abu Nawas, kali ini kamu pasti kena.”

Acara Maulid Nabi pun tibalah waktunya, dan diselenggarakan di istana. Pada saat itu semua pembesar negeri hadir termasuk putra-putra mahkota dari kerajaan sebelah, termasuk pula Abu Nawas ikutan diundang.

dengn perintah raja, semua yg hadir di acara Maulid Nabi tersebut dipersilahkan tuk berdiri dan kemudian disirami dengn air mawar yg menebarkan bau harum. Kecuali Abu Nawas, dia disiram dengn air kencing.

Membalas Tipuan Raja.
Setlah disiram dengn air kencing tersebut, jadi sadarlah Abu Nawas kalau dirinya tlah dipermalukan di depan para pembesar negeri. Dia bungkam seribu bahasa dan hanya bisa berguman dalam hati,
“Baiklah, hari ini paduka tlah memberiku kuah tak sedap, esok hari aku akan membalasnya dengn isinya.”

Sejak saat itu Abu Nawas tak pernah menjejakkan kakinya di istana. Raja pun menjadi kangen dibuatnya karena kelucuannya saat bercerita.
Ketika Raja memanggilnya ke istana, rupanya Abu Nawas takbersedia dengn alasan sakit yg membuat tubuhnya lemah lunglai.

Karena khawatir tlah terjadi sesuatu dengn diri Abu Nawas, Raja pun ingin menengoknya diiringi dengn beberapa petinggi kerajaan.
Pucuk dicinta ulam tiba, begitu mendengar Raja menuju ke rumahnya, Abu Nawas yg dalam keadaan segar bugar itu pun langsung memasang aksi.

Matanya terpejam, badan tergeletak lemah lunglai. Namun, sebelum dia beraksi demikian, dia tlah terlebih dahulu menyuruh istrinya menyiapkan obat ajaib yg berbentuk bulatan kecil. Dna diantara bulatan obat ajaib itu terdapat 2 butir yg dibubuhi tinja di dalamnya.

Tak berapa lama kemudian raja sudah ada di depan pintu rumah Abu Nawas.
“Wahai Abu Nawas, apa yg kamu telan itu?” tanya raja.
“Inilah yg disebut obat ajaib, resepnya hamba peroleh lewat mimpi tadi malam. Jika saya menelan 2 butir niscaya akan sembuh,” jawab Abu Nawas yg terlentang dan segera bangun setlah menelan pil yg kedua.

“Kalau begitu, aku juga mau minum obat ajaib itu,” kata raja.
“Baiklah Tuanku. Paduka berbaringlah dan pejamkan mata seperti hamba sekarang ini, tak boleh duduk, apalagi berdiri,” kata Abu Nawas.
Mak raja pun menuruti perintah Abu Nawas.

Obat Ajaib.
Begitu mata Raja terpejam, Abu Nawas cepat-cepat memasukkan butiran obat ajaib yg tlah dibubuhi tinja itu ke mulut raja. Tiba-tiba aja Baginda Raja bangkit sambil membelalakkan matanya.

“Hai Abu Nawas, Engaku memberiku makan tinja ya,” kata raja.
Maka Abu Nawas pun segera bersimpuh sambil memberi hormat kepada rajanya.
“Wahai Khalifah, dulu Baginda memberi hamba kuahnya, sekarang hamba memberi isinya, Jikalau Baginda tak memberi hamba uang 100 dinar, kejadian itu akan hamba ceritakan kepada khalayak ramai,” kata Abunawas.
“Diamlah hai Abunawas, jangan ngomong kepada siapa-siapa, nanti aku akan memberimu uang 100 dinar,” kata Raja.

Setlah itu, raja dan semua pengikutnya kembali ke istana. Mereka menyiapkan pundi-pundiyg berisi uang seratus dinar. nah, tuk kesekian kalinya Abu Nawas berhasil memperdayai rajanya, berhasil mengalahkan rajanya.

--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post