Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-60 Ini Berjudul "Mencium Pantat Ayam", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Mencium Pantat Ayam
Seperti kita ketahui bersama bahwa Abu Nawas ini cerdik sekali sehingga meskipun dijahili orang, sekalipun itu raja, masih saja bisa membela diri dengn kata-katanya. Seperti Raja Harun yg mencoba menjebak Abu Nawas dengn ayam panggang yg lezat, Abu Nawas kembali sukses menghindar dan akhirnya malah sang raja yg merasa malu di depan para tamu undangan.
Kisahnya
Pada suatu hari Raja Harun Ar-Rasyid sedang galau dengn sikap Abu Nawas. Beberapa kali Abu Nawas tlah membuatnya malu di depan para pejabat kerajaan. Berlatar belakang dendam inilah akhirnya Raja hendak membuat jebakan terhadap Abu Nawas. Jika Abu Nawas gagal menghadapi jebakan tersebut, maka hukuman akan diberikan kepadanya.
Maka dipanggillah Abu Nawas tuk menghadap Raja Harun Ar-Rasyid. Setlah melewati beberapa prosedur, sampai juga Abu Nawas di istana kerajaan. Sang raja lalu memulai pertanyaannya,
“Wahai Abu Nawas, di depan mejaku itu ada sepanggang daging ayam yg lezat dan enak dilahap, tolong segera ambilkan.”
Abu Nawas tampak bingung dengn perintah tersebut, karena tak biasanya dia disuruh mengambilkan makanan raja.
“Mungkin raja ingin menjebakku, aku harus waspada,” kata Abu Nawas dalam hati.
Mendapat Petunjuk yg Aneh
Abu Nawas pun akhirnya menuruti perintah itu. Setlah mengambil ayam panggang sang raja, Abu Nawas kemudian memberikannya kepada raja. Namun, sang raja belum langsung menerimanya, ia bertanya lagi,
“Abu Nawas, di tangan kamu ada sepotong ayam panggang lezat, silahkan dinikmati.”
Begitu Abu Nawas hendak menyantap ayam panggang tersebut, tiba-tiba raja berkata lagi,
“Tapi ingat Abu Nawas, dengarkan dulu petunjuknya. Jika kamu memotong paha ayam itu, maka aku akan memotong pahamu dan jika kamu memotong dada ayam itu, maka aku akan memotong dadamu. tak hanya itu saja, jika kamu memotong dan memakan kepala ayam itu, maka aku akan memotong kepalamu. Akan tetapi kalau kamu hanya mendiamkan saja ayam panggang itu, akibatnya kamu akan aku gantung.”
Abu Nawas merasa bingung dengn petunjuk yg dititahkan rajanya itu. Dalam kebingungannya, ia semakin yakin jika hal itu hanya akal-akalan Raja Harun saja demi tuk menghukumnya. tak hanya ABu Nawas saja yg tegang, tapi juga semua pejabat kerajaan yg hadir di istana tampak tegang pula. Mereka hanya bisa menebak dalam hati tentang maksud dari perintah rajanya itu.
Hampir sepuluh menit lamanya Abu Nawas hanya membolak-balikkan ayam panggang itu. Sejenak suasana menjadi hening. Kemudian Abu Nawas mulai mendekatkan ayam panggang itu tepat di indera penciumannya.
Para hadirin yg datang atas undangan raja mulai bingung dan tak mengerti apa yg dilakukan Abu Nawas. Kemudian terlihat Abu Nawas mendekatkan indera penciumannya tepat di bagian pantat daging ayam bakar yg kelihatan sangat lezat itu. Beberapa menit kemudian ia mencium bagian panta ayam bakar itu.
Raja Merasa Malu
Setlah selesai mencium pantat ayam bakar itu, kemudian Abu Nawas berkata,
“Jika saya harus memotong paha ayam ini, maka Baginda akan memotong pahaku, jika saya harus memotong dada ayam ini, maka Baginda akan memotong dadaku, jika saya harus memakan dan memotong kepala ayam ini, Baginda akan memotong kepalaku, tetapi coba lihat, yg saya lakukan adalah mencium pantat ayam ini,” kata Abu Nawas.
“Apa maksudmu, wahai Abu Nawas,” tanya Baginda.
“Maksud saya adlah kalau saya melakukan demikian maka Baginda juga akan membalasnya demikian, layaknya ayam ini. Nah, saya hanya mencium pantat ayam panggang ini saja, maka Baginda juga harus mencium pantat ayam panggang ini pula,” jelas Abu Nawas.
Sontak saja penjelasan Abu Nawas itu membuat suasana yg tegang menjadi tampak tak menentu. Para pejabat yg hadir menahan tawa, tetapi ragu-ragu karena takut dihukum raja. Sementara itu, raja yg mendengar ucapan Abu Nawas mulai memerah mukanya. Raja tampak malu tuk kesekian kalinya. tuk menutupi rasa malunya itu, beliau memerintahkan Abu Nawas tuk pulang dan membawa pergi ayam panggang yg lezat itu.
“Wahai Abu Nawas, cepat pulanglah, jangan sampai aku berubah pikiran,” kata raja.
Setibanya di rumah, ia mengundang beberapa tetangganya tuk berpesta ayam panggang. tuk kesekian kalinya Abu Nawas sukses mempermalukan Raja Harun Ar-Rasyid di depan para pejabat kerajaan.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!