Cerita Lucu Abu Nawas 47, Membalas Tipuan Raja

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-47 Ini Berjudul "Membalas Tipuan Raja", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Membalas Tipuan Raja


Pada suatu malam yg sangat dingin, Abu Nawas diundang oleh Raja Harun Ar-Rasyid tuk menemaninya mengobrol. Nah pada saat obrolan mereka tentang rasa dingin, tiba-tiba sanga raja bertanya kepada Abu Nawas,
"Wahai Abu Nawas, maukah engkau telanjang bulat di atas atap malam ini?"
"Tergantung imbalannya aja, Paduka," jawab Abu Nawas.
"Baiklah, engkau akan aku beri 500 dirham bila mau melaksanakannya," jelas raja.

Dengn imbalan sebesar itu, Abu Nawas segera aja mencopoti bajunya satu persatu mulai dari pakaian atas hingga pakaian bawah. Setlah seluruh bagian bajunya dilepas, selanjutnya Abu Nawas naik menuju atas atap dan duduk-duduk di sana.
Rasa dingin sangat menusuk kulit Abu Nawas semalaman, dan baru menjelang subuh Abu Nawas turun ke bawah.

"Wahai Paduka, mana uang yg Paduka janjikan kepadaku?" tanya Abu Nawas.
"Sabar dulu wahai Abu Nawas. Begini ya semalaman apa yg tlah engkau lihat?" tanya raja.
"Hamba tak melihat apa-apa Tuanku. Hanya seberkas cahaya yg nampak dari kejauhan aja," jawab Abu Nawas.
"Kalau begitu, engkau tak berhak mendapatkan imbalan karena engkau tlah dihangati oleh cahaya itu," ujar raja.
"Loh, bagaimana bisa begitu Paduka, hamba semalam hampir mati kedinginan kok," protes Abu Nawas.

Akan tetapi sang raja tak mau mendengar protes dari Abu Nawas, bahkan sang raja menyuruh Abu Nawas tuk segera pulang ke rumahnya. Dengn perasaan yg masih kedinginan disertai rasa sedih, akhirnya Abu Nawas meninggalkan istana menuju rumahnya.

Dalam perjalanan, Abu Nawas berkata dlam hati,
"Bagaimana mungkin Baginda ini ingkar janji. Baiklah, aku harus mendapatkan hakku yg tadi."

Setlah selang beberapa hari, Abu Nawas menghadap Raja Harun Ar-Rasyid.
Abu Nawas mengundang rajanya tuk jamuan makan-makan di rumahnya. Raja Harun pun menerima undangan tersebut.
Pagi-pagi sekali Abu Nawas sudah muncul di istana dengn tujuan menjemput rajanya bersama dengn rombongan kerajaan.

Di tengah perjalanan, Abu Nawas minta izin kepada rajanya tuk mendahului mereka dengn alasan ada hal yg harus dikerjakan, terutama meyiapkan hal penyambutan meriah kepada rajanya,

Tak beberapa lama kemudian, Abu Nawas sudah berada di tempat pesta.
"Ayo, cepatlah dirikan kemah," teriak Abu Nawas kepada murid-muridnya.
Abu Nawas rupanya menyuruh murid-muridnya agar keadaan menjadi siap dlam penyambutan nanti. Ada pula yg menyalakan api di bawah pohon besar. Kemudian ada periuk-periuk yg tlah diisi dengn daging dan digantungkan di dahan-dahan pohon itu.

Setlah sejenak mengobrol, Abu Nawas mulai bercerita macam-macam agar rajanya menjadi senang. Karena keasyikan mengobrol itu, Raja Harun terlihat memegangi perut pertanda rasa lapar sudah menjalar di tubuhnya.

"Wahai Abu Nawas, mana makanannya?" tanya Raja.
"Sabar Baginda, apinya lamban sekali panasnya, padahal sejak dari tadi pagi dinyalakan," jawab Abu Nawas.
"Api jenis apa itu kok lamban sekali panasnya. Coba antar aku ke dapur," ujar Raja.

Setlah tiba di dapur, sang Raja merasa sangat heran karena ada api namun tak ada makanan yg sedang di masak.
"Mana makanannya?" tanya Raja.
"Itu baginda, ada di atas dahan pohon," jawab Abu Nawas sambil menunjuk pohon.
"Pantas aja, bagaimana mungkin bisa matang kalau yg dimasak di atas sana sedangkan apinya ada di bawah, terlalu jauh jaraknya," ujar Raja keheranan.
"Sama aja Baginda dengn kasusku beberapa hari yg lalu, bagaimana tubuhku ini dihangatkan oleh cahaya yg berada di kejauhan," Ucap Abu nawas menjelaskan.

Sang Raja Harun Ar-Rasyid langsung aja tertawa mendengar perkataan Abu Nawas tersebut. Dia kemudian memerintahkan salah seorang pengawalnya tuk memberikan hadiah berlipat 2 kali dari yg pernah dia janjikan kepada Abu Nawas.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post