Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-45 Ini Berjudul "Rumah Menjadi Luas", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Membuat Rumah Menjadi Luas
Sudah lama Abu Nawas tak dipanggil ke istana tuk menghadap Baginda. Abu Nawas juga sudah lama tak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abu Nawas banyak yg merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu Nawas. Tentu aja keadaan kedai tak semarak karena Abu Nawas si pemicu tawa tak ada.
Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abu Nawas. Dia mengeluh bahwa dia tak menemukan jalan keluar dari masalah pelik yg dihadapi. Salah seorang teman Abu Nawas ingin mencoba menolong,
"Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barangkali aku bisa membantu." kata kawan Abu Nawas.
"Baiklah. Aku mempunyai rumah yg amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tak merasa bahagia." kata orang itu membeberkan kesulitannya.
Kawan Abu Nawas tak mampu memberikan jalan keluar, juga yg lainnya. Sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abu Nawas di rumahnya aja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abu Nawas. Dan kebetulan Abu Nawas sedang mengaji. Setlah mengutarakan kesulitan yg sedang dialami, Abu Nawas bertanya kepada orang itu.
"Punyakah engkau seekor domba?"
"Enggak tapi aku mampu membelinya." jawab orang itu.
"Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu." Abu Nawas menyarankan.
Orang itu tak membantah. Dia langsung membeli seekor domba seperti yg disarankan Abu Nawas. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas.
"Wahai Abu Nawas, aku tlah melaksanakan saranmu, tapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba." kata orang itu mengeluh.
"Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dlam rumahmu." kata Abu Nawas.
Orang itu tak membantah. Dia langsung membeli beberapa ekor unggas yg kemudian dimasukkan ke dlam rumahnya. Beperapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abu Nawas.
"Wahai Abu Nawas, Aku tlah melaksanakan saran-saranmu dengn menambah penghuni rumahku dengn beberapa ekor unggas. Namun begitu aku dan keluargaku semakin tak betah tinggal di rumah yg makin banyak penghuninya. Kami bertambah merasa tersiksa " kata orang itu dengn wajah yg semakin muram.
"Kalau begiku belilah seekor anak unta dan peliharalah di dlam rumahmu." kata Abu Nawas menyarankan. Orang itu tak membantah. Dia langsung ke pasar hewan membeli seekor anak unta tuk dipelihara di dlam rumahnya. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. Dia berkata,
"Wahai Abu Nawas, tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi lebih mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abu Nawas, kami sudah tak tahan tinggal serumah dengn binatang-binatang itu." kata orang itu putus asa.
"Baiklah, kalau kalian sudah merasa tak tahan maka juallah anak unta itu." kata Abu Nawas. Orang itu tak membantah. Dia langsung menjual anak unta yg baru dibelinya. Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu.
"Bagaimana keadaan kalian sekarang ?" Abu Nawas bertanya. "Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tak lagi tinggal di sini " kata orang itu tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu." kata Abu Nawas.
Orang itu tak membantah. Dia langsung menjuai unggas-unggasnya. Beberapa hari kemudian Abu Nawas mengunjungi orang itu.
"Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?" Abu Nawas bertanya. "Keadaan sekarang lebih menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tak tinggal bersama kami." kata orang itu dengn wajah ceria.
"Baiklah kalau begitu sekarang juallah domba itu." kata Abu Nawas. Orang itu tak membantah. Dengn senang hati dia langsung menjual dombanya.
Beberapa hari kemudian Abu Nawas bertamu ke rumah orang itu. Dia bertanya, "Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?" "Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tak lagi tinggal bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yg tak terhingga kepadamu hai Abu Nawas." kata orang itu dengn wajah berseri-seri.
"Sebenarnya batas sempit dan luas itu tertancap dalam pikiranmu. Kalau engkau slalu bersyukur atas nikmat dari Tuhan maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiranmu." kata Abu Nawas menjelaskan.
Dan sebelum Abu Nawas pulang, dia bertanya kepada orang itu, "Apakah engkau sering berdoa?"
"Ya." jawab orang itu.
Ketahuilah bahwa do'a seorang hamba tak mesti diterima oleh Allah karena manakala Allah membuka pintu pemahaman kepada engkau ketika Dia tak memberi engkau, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian yg sebenarnya."
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!