Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-44 Ini Berjudul "Rumah Allah", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Rumah Allah
Meskipun Baginda Harun al Rasyid terkenal cerdik, namun beliau tak segan-segan bertanya apabila memang tak mengerti.
Suatu contoh aja misalnya ketika Baginda Harun menunaikan ibadah haji. Beliau bertanya dlam hati kenapa orang berputar-putar mengelilingi Ka'bah Baitullah.
Padahal orang yg menunaikan ibadah haji adalah tamu Allah.
Kenapa kalau sebagai tamu Allah tak dipersilahkan masuk ke dlam Baitullah satu persatu. Pertanyaan ini belum terpecahkan hingga Baginda kembali ke Baghdad Irak.
Tuk kesekian kalinya, Abu Nawas dipanggil ke istana tuk menghadap Baginda Raja.
Kemudian Baginda bertanya,"Wahai Abu Nawas, apakah arti Ka'bah Baitullah?"
"Ka'bah Rumah Allah, Paduka yg mulia." jawab Abu Nawas.
"Sebagai apakah orang yang menunaikan ibadah haji itu?" tanya Baginda selanjutnya.
"Sebagai tamu Allah, Tuanku yg mulia," jawab Abu Nawas.
"Kalau mereka sebagai tamu Allah mengapa tak dipersilahkan masuk aja ke dlam Baitullah?" tanya Baginda lagi.
"Baitullah hanyalah sebagai lambang," kata Abu Nawas.
"Kalau begitu di manakah Allah bersemayam?" tanya Baginda ingin tahu.
"Di dlam hati orang mukmin," jawab Abu Nawas.
"Karena tak ada suatu ruang yang bagaimanapun luasnya mampu menampung Dzat Allah kecuali hati orang mukmin. Qalbu Mukmin Baitullah (hati orang mukmin adalah rumah Allah)," jawab Abu Nawas menjelaskan.
"Mengapa Baitullah dijadikan kiblat?" tanya Baginda.
"Tuk memudahkan pemahaman orang awam, Paduka yg mulia." kata Abu Nawas.
"Baitullah itu terlihat mata. Dari itu shalat syariat kiblatnya adalah Baitullah, yg waktunya ditentukan dan dengn bacaan tertentu pula.
Sedangkan shalat tharikat kiblatnya hati, waktunya bisa setiap saat dan bacaannya dzikir kepada Allah," Abu Nawas menjelaskan.
Baginda Raja Harun pun puas dengn jawaban Abu Nawas ini.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!