Cerita Lucu Abu Nawas 25, Botol Ajaib

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-25 Ini Berjudul "Botol Ajaib", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Botol Ajaib


Tak ada henti-hentinya. Tak ada kapok-kapoknya, Baginda slalu memanggil Abu Nawas tuk dijebak dengn berbagai pertanyaan ato tugas yg aneh-aneh. Hari ini Abu Nawas juga dipanggil ke istana.
Setlah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.

"Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku terkena serangan angin." kata Baginda Raja memulai pembicaraan.

"Ampun Tuanku, apa yg dapat hamba lakukan hingga hamba dipanggil." tanya Abu Nawas.
"Aku hanya menginginkan kamu menangkap angin dan memenjarakannya." kata Baginda.
Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Dia tak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti tetapi dia masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yg ditangkap itu memang benar-benar angin.
Karena angin tak dapat dilihat. Tak ada benda yg lebih aneh dari angin. Tak seperti halnya air walaupun tak berwarna tetapi masih dapat dilihat. Sedangkan angin tidak.

Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tak begitu sedih. Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. Dia yakin bahwa dengn berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yg sedang dihadapi. Dan dengn berpikir pula dia yakin dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yg membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.

Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal tuk menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yg tlah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa. Abu Nawas benar-benar tak dapat tidur walau hanya sekejap.
Mungkin sudah takdir; kayaknya kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda. Dia berjalan gontai menuju istana. Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir dia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.
"Bukankah jin itu tak terlihat?" Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri. Dia berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampai di rumah dia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian menuju istana. Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya.
Dengn tak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.

"Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas?"

"Sudah Paduka yg mulia." jawab Abu Nawas dengn muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yg sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu.
Baginda menimang-nimang botol itu.

"Mana angin itu, hai Abu Nawas?" tanya Baginda.

"Di dlam, Tuanku yg mulia." jawab Abu Nawas penuh takzim.

"Aku tak melihat apa-apa." kata Baginda Raja.

"Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu." kata Abu Nawas menjelaskan. Setlah tutup botol dibuka Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yg begitu menyengat hidung.

"Bau apa ini, hai Abu Nawas?!" tanya Baginda marah. "Ampun Tuanku yg mulia, tadi hamba buang angin dan hamba masukkan ke dlam botol. Karena hamba takut angin yg hamba buang itu keluar maka hamba memenjarakannya dengn cara menyumbat mulut botol." kata Abu Nawas ketakutan.

Tetapi Baginda tak jadi marah karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. Dan tuk kesekian kali Abu Nawas selamat.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post