Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-26 Ini Berjudul "Telur unta", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Telur unta
Suatu ketika Raja Harun Al Rasyid terkena penyakit aneh. Tubuh Raja Harun Al Rasyid terasa kaku dan pegal. Suhu badannya panas dan tak kuat tuk melangkah. penyakitnya itu membuat sang raja tak mau makan sehingga sakitnya bertambah parah.
Berbagai tabib sudah berdatangan mengobatinya tetepi tetap aja sakit. Obat pun banyak yg dia minum tapi tetap aja hasilnya.
Namun demikian, raja tak mau menyerah. Dia ingin sembuh. Maka diapun memerintahkan pengawalnya tuk mengumumkan sebuah sayembara. Barang siapa bisa menyembuhkan penyakit sang Raja, maka akan diberikan hadiah.
Berita sayembara itu didengar oleh Abu Nawas. Dia tertarik dengn sayembara ini. maka tak lama kemudian, diapun memutar otak sebentar dan pergi ke istana Raja Harun Al Rasyid.
Sang Raja terkejut ketika melihat Abu Nawas datang hendak mengobati dirinya.
”Hei Abu Nawas, setahuku kau bukan tabib, tapi mengapa kau ikut sayembara ini?”. Heran sang raja.
“He he he.. tuan raja, janganlah Anda melihat penampilanku, begini-begini aku bisa mengobati orang sakit”.
“Benarkah?” kaget sang raja. “Berarti engkau bisa menyembuhkan sakitku juga?”
“Oh tentu Raja,” jawab Abu Nawas, “sebenarnya apa sakit Anda?”
“Aku juga tak tahu, tapi aku merasa seluruh tubuhku sakit dan badanku panas. Aku tampak lesu Abu Nawas.”keluh sang raja Harun Al Rasyid.
“ha ha ha ha ha….”Abu Nawas tertawa dengn jenaka.
"Hei Abu Nawas, apa yg lucu?"
“Enggak Tuan, kalau penyakit itu sih gampang sekali menemukan obatnya.”terang Abu Nawas.
Sungguh, kaget sang raja lagi. Apa nama obat itu dan di mana saya dapat menemukan obat itu?”
Baiklah saya beritahu Anda,
Nama obat itu adalah telur unta. Anda bisa mendapatkannya di kota Baghdad ini.”
mendengar informasi itu sang raja merasa bersemangat ingin segera mendapatkan telur unta itu.
”Hei Abu Nawas, awas jika kau bohong. Akan ku hukum kau?”
“Carilah dulu telur unta itu, jangan asal hukum aja” sanggah Abu Nawas.
Keesokan harinya sang raja berangkat dengn pengawalnya. Dia memakai baju rakyat biasa karena tak ingin diketahui bahwa dia seorang raja.
Raja Harun Al Rasyid mengunjungi pasar-pasar yg ada di daerah baghdad tapi tak ditemukan telur unta itu.
Raja Harun Al Rasyid tak mau menyerah dia terus berjalan kerumah-rumah warga tapi tetap saja dia tak menemukan telur unta. semangat Raja Harun Al Rasyid ini sungguh kuat sekali, dia tak peduli seberapa jauh jarak yg dia tempuh tuk mencari telur unta. Hingga akhirnya dia sampai di sebuah hutan.
Raja terus berjalan tanpa menghiraukan pengawalnya yg sudah kelelahan. Sambil menggerutu dia tetap berfikir di manakah telur unta itu berada.
”Awas kau Abu Nawas, kalau aku tak menemukan telur itu akan ku hukum kau!” gerutu sang raja. Pengawal bersiaplah menghukum Abu Nawas besok!”
“siap raja,” kata pengawal yg sudah kelelahan,”tapi lebih baik kita pulang aja sekarang. memang sepertinya kita tak menemukan telur itu.”
Raja Harun Al Rasyid pun mempertimbangkan saran pengawalnya, namun beberapa saat kemudian dia melihat seorang kakek yg sedang membawa ranting.
“Tunggu dulu pengawal, kita coba tanyakan kepada satu orang lagi.”seru raja Harun Al Rasyid.
Sang Raja menghampiri kakek yg membawa ranting itu. Melihat kondisinya yg sudah tua dia amat kasihan, maka diapun menawarkan jasanya tuk membawakan kayu-kayu itu.
setlah sampai dirumahnya, Sang kakek mengucapkan terima kasih kepada Raja Harun Al-Rasyid yg dia tak menygka bahwa dia adalah seorang raja.
”Terima kasih cuk, semoga Allah membalas kebaikan Cucuk?”
“Sama-sama kek,” jawab Raja Harun Al Rasyid.
”oh iya kek, saya mau bertanya, apakah kakek punya telur unta” tanya raja Haru Al Rasyid pada si kakek.
"Telur unta?" sang kakek kemudian berfikir sejenak.
“Ha Ha Ha Ha Ha…”tawa sang kakek. Raja Harun Al Rasyid pun keheranan dan bertanya kepada sang kakek.
“Apa saya salah tanya kek?" tanya Raja harun Al Rasyid keheranan.” bisa Anda jelaskan?"
"Cuk, di dunia ini mana ada telur unta. setiap hewan yg bertelinga itu melahirkan bukan bertelur. jadi mana ada telur unta."
Mendengar penjelasan dari sang kakek membuat sang raja dan pengawalnya tersentak kaget.
“Benar juga mana ada telur unta. Unta kan binatang yg melahirkan bukan bertelur.” gumam sang raja.
“Awas kau Abu Nawas!”
Keesokan harinya sang raja dengn perasaan kesal menunggu kedatangan Abu Nawas yg tlah mengerjainya. Dia mondar-mandir kesana kemari sambil mulutnya komat-kamit.
”Awas kau Abu Nawas! Awas kau Abu Nawas!”
Beberapa saat kemudian, Abu Nawas datang. Dia memberi senyum jenaka kepada Raja Harun Al Rasyid. Raja Harun Al rasyid langsung memarahinya.
“Hai kau Abu Nawas, beraninya mengerjai aku. Aku tak terima ini. Sesuai dengn kesepakatan kita bahwa Aku akan menghukummu karena kau tlah membohongiku. Mana ada telur unta, unta itu hewan yg melahirkan bukan bertelur.”
"Anda benar Tuan Raja," sahut Abu Nawas membenarkan pernyataan raja Harun Al Rasyid “telur unta itu sebenarnya tak ada, unta hewan yg melahirkan bukan bertelur.” Sambung Abu Nawas dengn Ceritanya.
"Lantas, mengapa kau menyuruhku tuk mencari telur itu?”sanggah sang raja” pokokya sekarang kamu harus dihukum.”
"Tuggu dulu, tuan raja, sebelum saya dihukum, saya ingin bertanya."
"Tanya apa?"
"Bagaimana kondisi tubuh tuan raja hari ini?" tanya Abu Nawas.
"Kondisi badanku," sahut raja Harun Al Rasyid, "aku merasa tubuhku tak pegal dan sakit seperti kemarin-kemarin. suhu badanku pun turun," Sang raja pun terdiam sejenak.
“Abu Nawas, aku sudah sembuh, penyakitku hilang, penyakitku hilang Abu Nawas." Raja amat gembira mendengar cerita Abu Nawas.
“Aku tahu,” perjalananku yg amat jauh kemarin tlah membuat tubuh-tubuhku yg tadinya jarang bergerak menjadi bergerak dan itu membuat aliran darahku yg semula beku menjadi lancar kembali. benar Abu Nawas, itu penyebabnya, terima kasih Abu Nawas." sahut raja Harun Al Rasyid.
“Benar tuan," kata Abu Nawas, "tubuh yg tak dibiasakan bergerak akan membuat darah membeku dan akhirnya menjadi penyakit. maka dari itu raja, rajinlah bergerak.”
“ya, memang akhir-akhir ini aku sering di kamar. jarang bergerak. kemudian aku juga banyak makan. mungkin ini yg menyebabkan aku sakit." kata sang Raja Harun Al Rasyid. ”Abu Nawas maafkan aku tlah memarahimu. Aku tak akan menghukummu tapi aku akan memberikanmu hadiah karena tlah memberiku saran yg luar biasa.”
“Terima kasih tuan raja.” Jawab Abu Nawas singkat.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!