CERPEN BOBO Ke-91, Sahabat Baikku

Cerpen Bobo Ke-91 Ini Ceritanya Berjudul "Sahabat Baikku", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Sahabat Baikku

----------------------------------------------------------------------------------------
Saskia dan Peony adalah sahabat baik. Mereka slalu berbagi makanan kecil di sekolah. Juga berbagi dlam segala hal.
Suatu hari Sabtu, Saskia bangun seperti biasa. Dia minum segelas susu, makan roti, merapikan kamar, memberi makan kucing, dan membuang sampah.
Di rumahnya, Peony juga melakukan hal yg sama, pada waktu yg hampir sama. Setlah selesai bekerja, mereka ngobrol di telepon tuk merencanakan kegiatan mereka sepanjang hari itu.
Biasanya, mereka bersepeda bersama ke taman tuk bermain ayunan. Di siang hari, mereka membeli es krim. Mereka slalu saling mencicipi es krim, agar bisa membandingkan rasanya. Setlah itu, mereka pulang dan bermain boneka hingga tiba saat makan siang.
Mereka slalu makan siang bersama. Jika Sabtu ini mereka makan siang di rumah Saskia, maka minggu depannya, makan siang di rumah Peony.
Akan tetapi, pada Sabtu ini, hingga menjelang siang, Saskia masih belum menerima telepon dari Peony.
“Halo, selamat pagi. Ini dari Saskia, bisa bicara dengn Peony?”
Ternyata yg menerima telepon adalah Ricky, kakak Peony. “Oh Saskia, selamat pagi. Mencari Peony ya? Waaah, Kakak gak yakin dia ada di rumah ato enggak. Sejak tadi pagi dia bermain dengn seseorang dan baru saja pergi membeli es krim. Mm, tunggu ya, Kakak coba panggil…”
Saskia mendengar Ricky memanggil Peony, kemudian…
“Maaf Saskia, kata Peony, dia gak bisa menerima teleponmu hari ini. Katanya, hari Senin saja berjumpa di sekolah.”
Saskia sedih dan terkejut mendengar hal itu. Sambil meletakkan gagang telepon, perasaan Saskia campur aduk. Rasa sedih dan terkejut perlahan-lahan berubah menjadi kecewa dan marah. “Yah, kalau memang Peony gak mau bermain dengnku, aku juga gak paduli. Siapa yg butuh teman seperti dia?” kata Saskia dlam hati.
Sepanjang hari Sabtu itu Saskia terus-menerus menggerutu. “Lihat saja hari Senin nanti. Aku akan tunjukkan kalau aku juga gak butuh Peony sebagai temanku.” Hingga malam menjelang, Saskia masih tetap marah-marah.
Sehabis makan malam, mama Saskia melihat sikap Saskia yg aneh. Saskia tampak murung dan gak bernapsu makan, padahal makanan yg dihidangkan adalah kesukaan Saskia. Mama Saskia meraba dahi Saskia. Ternyata Saskia demam. Malam itu dia harus minum obat dan cepat tidur.
Keesokan harinya, demam Saskia masih belum hilang. Saskia makan di tempat tidur dan beristirahat. Mama Saskia menemani sambil bercerita tentang indahnya persahabatan. Di akhir cerita, Saskia berkata “Aku gak punya seorang sahabat pun! Aku hanya memiliki Peony yg gak mau bermain dengnku lagi. Aku benci Peony!” Saskia mulai menangis dan menceritakan kejadian kemarin kepada mamanya.
Mama Saskia tersenyum menenangkan, “Saskia, kamu dan Peony sudah lama berteman. Jangan marah-marah dulu. Kamu kan belum tahu, kenapa Peony gak bisa bermain bersamamu. Coba pikirkan kebaikan Peony selama ini. Besok, berikan kesempatan pada Peony tuk menjelaskan semua itu…”
Sore harinya, bel rumah Saskia berbunyi. Ternyata Peony datang membawa sekantong apel merah kesukaan Saskia.”Sebutir apel akan mengusir penyakitmu.” Kata Peony sambil tersenyum. “Wah, aku kangen sekali padamu. Hari Jumat malam Om Han, teman ayah, datang. Rumah Om Han baru terbakar. Gak ada yg terluka dalam kejadian itu, tetapi Om Han minta tolong ayah tuk menjaga Sari, anak Om Han. Soalnya Om Han akan membersihkan rumah dari asap dan sisa-sisa benda yg terbakar. Sari sangat sedih karena rumahnya terbakar. Aku berusaha menghiburnya seharian.
Aku tahu, kamu temanku yg baik. Kamu pasti gak akan marah jika aku gak bisa bermain dengnmu seperti biasa.
Ups, Saskia tertegun mendengar cerita Peony. Saskia menjadi malu. Sepanjang hari dia marah-marah pada Peony. Padahal ternyata Peony memiliki alasan yg mulia, mengapa gak bisa bermain bersama Saskia.
Saskia duduk di tempat tidurnya dan berkata, “Oh Peony, aku minta maaf. Aku tlah menjadi teman yg jahat. Aku sudah berpikir jelek tentang kamu. Aku hampir gak mau memberikanmu kesempatan tuk menjelaskan kejadian yg sebenarnya. Maukah kau memaafkanku?”
Peony mendekati Saskia dan memeluknya. “Tentu saja aku memaafkanmu. Itulah gunanya teman. Aku mengerti kalau kamu kecewa karena aku gak menelponmu. Cepatlah sembuh supaya kita bisa sama-sama bermain dan belajar di sekolah.
Saskia gembira sekali karena gak jadi kehilangan sahabat yg disayginya dan berhati mulia itu. Dalam hati Saskia berjanji akan menjaga persahabatan yg dia jalin bersama Peony selamanya.

----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post