CERPEN BOBO Ke-59, Jaka Tarub

Cerpen Bobo Ke-59 Ini Ceritanya Berjudul "Jaka Tarub", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Jaka Tarub, Cerita Rakyat Jawa Tengah

----------------------------------------------------------------------------------------
Dahulu kala, di Desa Tarub, tinggallah seorang janda bernama Mbok Randa Tarub. Sejak suaminya meninggal dunia, dia mengangkat seorang bocah laki-laki sebagai anaknya. Setlah dewasa, anak itu dipanggilnya Jaka Tarub.

Jaka Tarub anak yg baik. Tangannya ringan melakukan pekerjaan. Setiap hari, dia membantu Mbok Randha mengerjakan sawah ladangnya. Dari hasil sawah ladang itulah mereka hidup. Mbok Randha amat mengasihi Jaka Tarub seperti anaknya sendiri.

Waktu terus berlalu. Jaka Tarub beranjak dewasa. Wajahnya tampan, tingkah lakunya pun sopan. Banyak gadis yg mendambakan tuk menjadi istrinya. Namun Jaka Tarub belum ingin beristri. Dia ingin berbakti kepada Mbok Randha yg dianggapnya sebagai ibunya sendiri. Dia bekerja semakin tekun, sehingga hasil sawah ladangnya melimpah. Mbok Randha yg pemurah akan membaginya dengn tetangganya yg kekurangan. “Jaka Tarub, Anakku. Mbok lihat kamu sudah dewasa. Sudah pantas meminang gadis. Lekaslah menikah, Simbok ingin menimang cucu,” kata Mbok Randha suatu hari.

“Tarub belum ingin, Mbok,” jawab Jaka Tarub.

“Tapi jika Simbok tiada kelak, siapa yg akan mengurusmu?” tanya Mbok Randha lagi.

“Sudahlah, Mbok. Semoga saja Simbok berumur panjang,” jawab Jaka Tarub singkat.

“Hari sudah siang, tetapi Simbok belum bangun. Kadingaren …,” gumam Jaka Tarub suatu pagi. “Simbok sakit ya?” tanya Jaka Tarub meraba kening simboknya.

“Iya, Le,” jawab Mbok Randha lemah.

“Badan Simbok panas sekali,” kata Jaka Tarub cemas. Dia segera mencari daun dhadhap serep tuk mengompres simboknya. Namun rupanya umur Mbok Randha hanya sampai hari itu. Menjelang siang, Mbok Randha menghembuskan napas terakhirnya.

Sejak kematian Mbok Randha, Jaka Tarub sering melamun. Kini sawah ladangnya terbengkalai. “Sia-sia aku bekerja. Tuk siapa hasilnya?” demikian gumam Jaka Tarub.

Suatu malam, Jaka Tarub bermimpi memakan daging rusa. Saat terbangun dari mimpinya, Jaka Tarub menjadi berselera ingin makan daging rusa. Maka pagi itu, Jaka Tarub pergi ke hutan sambil membawa sumpitnya. Dia ingin menyumpit rusa. Hingga siang dia berjalan, namun tak seekor rusa pun dijumpainya. Jangankan rusa, kancil pun tak ada. Padahal Jaka Tarub sudah masuk ke hutan yg jarang diambah manusia. Dia kemudian duduk di bawah pohon dekat telaga melepas lelah. Angin sepoi-sepoi membuatnya tertidur.

Tiba-tiba, sayup-sayup terdengar derai tawa perempuan yg bersuka ria. Jaka Tarub tergagap. “Suara orangkah itu?” gumamnya. Pandangannya ditujukan ke telaga. Di telaga tampak tujuh perempuan cantik tengah bermain-main air, bercanda, bersuka ria. Jaka Tarub menganga melihat kecantikan mereka. Tak jauh dari telaga, tergeletak selendang mereka. Tanpa pikir panjang, diambilnya satu selendang, ke­mudian disembunyikannya.

“Nimas, ayo cepat naik ke darat. Hari sudah sore. Kita harus segera kembali ke kahygan,” kata Bidadari tertua. Bidadari yg lain pun naik ke darat. Mereka kembali mengenakan selendang masing-masing. Namun salah satu bidadari itu tak menemukan selendangnya.

“Kakangmbok, selendangku tak ada,” katanya.

Keenam kakaknya turut membantu mencari, namun hingga senja tak ditemukan juga. “Nimas Nawang Wulan, kami tak bisa menunggumu lama-lama. Mungkin sudah nasibmu tinggal di mayapada,” kata Bidadari tertua. “Kami kembali ke kahygan,” tambahnya.

Nawang Wulan menangis sendirian meratapi nasibnya. Saat itulah Jaka Tarub menolongnya. Diajaknya Nawang Wulan pulang ke rumah. Kini hidup Jaka Tarub kembali cerah. Beberapa bulan kemudian, Jaka Tarub menikahi Nawang Wulan. Keduanya hidup berbahagia. Tak lama kemudian Nawang Wulan melahirkan Nawangsih, anak mereka.

Pada suatu hari, Nawang wulan berpesan kepada Jaka Tarub, “Kakang, aku sedang memasak nasi. Tolong jagakan apinya, aku hendak ke kali. Tapi jangan dibuka tutup kukusan itu,” pinta Nawang Wulan. Sepeninggal istrinya, Jaka Tarub penasaran dengn larangan istrinya. Maka dibukanya kukusan itu. Setangkai padi tampak berada di dalam kukusan. “Pantas padi di lumbung tak pernah habis. Rupanya istriku dapat memasak setangkai padi menjadi nasi satu kukusan penuh,” gumamnya. Saat Nawang Wulan pulang, dia membuka tutup kukusan. Setangkai padi masih tergolek di dalamnya. Tahulah dia bahwa suaminya tlah membuka kukusan hingga hilanglah kesaktiannya. Sejak saat itu, Nawang Wulan harus menumbuk dan menampi beras tuk dimasak, seperti wanita umumnya. Karena tumpukan padinya terus berkurang, suatu waktu, Nawang Wulan menemukan selendang bidadarinya terselip di antara tumpukan padi. Tahulah dia bahwa suaminyalah yg menyembunyikan selendang itu. Dengn segera dipakainya selendang itu dan pergi menemui suaminya.

“Kakang, aku harus kembali ke kahygan. Jagalah Nawangsih. Buatkan dangau di sekitar rumah. Setiap malam letakkan Nawangsih di sana. Aku akan datang menyusuinya. Namun Kakang janganlah mendekat,” kata Nawang Wulan, kemudian terbang ke menuju kahygan.

Jaka Tarub menuruti pesan istrinya. Dia buat dangau di dekat rumahnya. Setiap malam dia memandangi anaknya bermain-main dengn ibunya. Setlah Nawangsih tertidur, Nawang Wulan kembali ke kahygan. Demikian hal itu terjadi berulang-ulang hingga Nawangsih besar. Walaupun demikian, Jaka Tarub dan Nawangsih merasa Nawang Wulan slalu menjaga mereka. Di saat keduanya mengalami kesulitan, bantuan akan datang tiba-tiba. Konon itu adalah bantuan dari Nawang Wulan.
----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post