CERPEN BOBO Ke-24, Gak Perlu Malu

Cerpen Bobo Ke-24 Ini Ceritanya Berjudul "Gak Perlu Malu", Semoga Adik-Adik Bisa Mengambil Hikmahnya Ya


Cerpen ini bukan kakak yang membuatnya, kakak hanya mengumpulkan cerpen-cerpen yang paling bagus menurut kakak dari berbagai sumber. Tapi sumber yang paling banyak kakak pilih adalah dari web resmi Bobo-nya langsung. Selamat membaca...

CERPEN BOBO, Gak Perlu Malu

----------------------------------------------------------------------------------------
"Kriiing!" Bel sekolah dibunyikan oleh Pak Kardiman, salah satu petugas di sekolah kami. Berarti jam istirahat tlah usai.
"Selamat siang anak-anak," sapa Bu Kelly, guru Bahasa Indonesia kami yg cantik.
"Selamat siang, Bu," ucapku dan anak-anak sekelas.
"Sebelum kita memulai pelajaran, Ibu akan memberik kalian tugas," ucap Bu Nancy.
"Kok ada tugas terus, sih, Bu?" seru Aldo yg mendapat dukungan dari anak-anak sekelas.
"Tugas ini akan Ibu pakai tuk menambah nilai ulangan kalian minggu lalu yg jelek. Tugas kalian mengarang di kertas folio tentang pekerjaan orang tua kalian. Bisa ayah ato ibu kalian, bisa juga keduanya. Boleh ditulis tangan ato diketik dengn komputer. Setelah itu, kalian akan membacanya di depan kelas sesuai nomor absen. Besok sudah harus selesai. Jelas semua?" tanya Bu Nancy.
"Jelas!" seru anak-anak sekelas.
"Buka buku paket halaman 41," ucap Bu Kelly.
Ya ampun, bagaimana ini? Aku bingung. Sungguh. Ingin rasanya segera sampai di rumah.
***
Aku sudah sampai di rumah. Aku melihat Doni, adikku, tidur pulas di kasur kami. Ya, kasur kami. Karena ayah, ibu, aku, dan Doni tidur dalam kamar yg sama.
Menyedihkan mungkin. Karena itulah aku gak pernah mengajak temanku main ke rumah.
"Sudah pulang, Din?" tanya Ibu.
"Sudah, Bu," jawabku.
"Kamu makan dulu, ada tumis tauge dan tempe. Habis gitu tidur aja, Doni besok libur. Jadi, kamu gak perlu membantu dia mengerjakan PR," ucap Ibu.
"Iya," jawabku. Aku menuju meja makan dengn lunglai.
***
Setelah puas tidur, aku bangun. Aku berpikir, apa yg haruas kuceritakan pada teman-teman besok.
Coba baygkan. Ayahku hanyalah pedagang gorengan di perempatan jalan, yg setiap hari selalu bekerja menguras keringat. Pasti jauh berbeda dengan ayah teman-temanku, yg bekerja di ruang ber-AC.
Apalagi ibuku. Ibu hanyalah seorang kuli cuci yg mencuci pakaian para mahasiswa yg kos di rumah ujung jalan. Yang setiap hari bekerja keras, berbeda dengan ibu temanku yg bekerja kantoran.
Apa aku membolos saja? gak! Aku gak boleh jadi pengecut. Lagipula nanti malah gak dapat nilai.
Akhirnya kuputuskan tuk bercerita di depan kelas dan mulai membuat karangan sekarang.
***
Dinar kembali ke tempat duduknya. Berarti sekarang giliranku. Aku tegang. Amat tegang.
"Nomor absen 18, Dinda," panggil bu kelly
"Ya Bu," jawabku seraya melangkah ke depan.
Dan aku mulai bercerita...
"Saya Dinda. Kedua orang tua saya bekerja tuk memenuhi kebutuhan kami sekeluarga. Ayah saya adalah seorang penjual gorengan di perempatan jalan. Beliau slalu bekerja memeras keringat. Satu persatu tangannya yg cekatan memasukkan adonan ke dalam wajan tuk digoreng. Jenisnya beraneka macam. Ada ubi goreng, tempe goreng, tahu isi, risoles, singkong goreng, dan pisang goreng. Ayah slalu melayani pembeli dengn ramah. Karena itu, banyak yg menyukai gorengan ayah yg murah tapi renyah itu."
"Sedangkan ibu saya adalah seorang kuli cuci. Ibu mencuci baju para mahasiswa di rumah ujung jalan setiap pagi. Tapi, apa pun pekerjaan mereka, asalkan halal, saya slalu mendukung. Dan yg terpenting, saya menyaygi mereka," ceritaku.
Selesai sudah. Kini anak-anak sudah tahu rahasiaku. Pasti mereka menertawaiku.
"Plok-plok-plok. Suit, suit!"
Anak-anak bertepuk tangan. Terlihat pandangan kagum dan simpati padaku. Bu Nancy juga tampak demikian.
Sungguh di luar dugaanku...
Oleh: Azzahra Arifani
----------------------------------------------------------------------------------------
Gimana bagus gak cerita dalam cerpen di atas? Kalo adik-adik tertarik dengan cerpen bobo lainnya, silahkan baca aja di sini. Atau bisa juga baca di web bobo, ini dia web resminya: Bobo. Sampai berjumpa lagi di cerpen berikutnya, bey...

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post