Cerita Lucu Abu Nawas 9, Harimau Berjenggot

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Kesembilan Ini Berjudul "Harimau Berjenggot", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Harimau Berjenggot


"Hai Abu Nawas," seru Khalifah Harun Al-Rasyid. "Sekarang juga kamu harus dapat mempersembahkan kepadaku seekor harimau berjenggot, jika gagal, aku bunuh kau." Kata-kata itu merupakan perintah Sultan yg diucapkan dengn penuh tegas dan kegeraman. Dari bentuk mulutnya ketika mengucapkan kalimat itu jelas betapa Sultan menaruh dendam kesumat kepada Abu Nawas yg tlah berkali-kali mempermainkan dirinya dengn cara-cara yg sangat kurang ajar. Perintah itu merupakan cara Baginda tuk dapat membunuh Abu Nawas.
"Ya tuanku Syah Alam," jawab Abu Nawas. "semua perintah paduka akan hamba laksanakan, namun tuk yg satu ini hamba mohon waktu delapan hari."

"Baik," kata Baginda.

Alkisah, pulanglah Abu Nawas ke rumah. Agaknya dia sudah menangkap gelagat bahwa Raja sangat marah kepadanya, dicarinya akal supaya dapat mencelakakan diriku, agar terbalas dendamnya," pikir Abu Nawas. "jadi aku juga harus berhati-hati."

Sesampainya di rumah dipanggilnya empat orang tukang kayu dan disuruhnya membuat kandang macan. Hanya dalam waktu tiga hari kandang itu pun siap sudah. Kepada istrinya dia berpesan agar menjamu orang yg berjenggot yg datang ke rumah. "Apabila adinda dengar kakanda mengetuk pintu kelak, suruh dia masuk ke dalam kandang itu," kata Abu Nawas sambil menunjuk kandang tersebut. Dia kemudian bergegas pergi ke Musalla dengn membawa sajadah.

"Baik," kata istrinya.

"Hai Abu Nawas, tumben Lu shalat di sini?" bertanya Imam dan penghulu mushalla itu.

Sebenarnya saya mau menceritakan hal ini kepada orang lain, tapi kalau tak kepada tuan penghulu kepada siapa lagi saya mengadu," jawab Abu Nawas. "Tadi malam saya ribut dengn istri saya, itu sebabnya saya tak mau pulang ke rumah."

"Pucuk dicinta, ulam tiba," pikir penghulu itu. "Kubiarkan Abu Nawas tidur di sini dan aku pergi ke rumah Abu Nawas menemui istrinya, sudah lama aku menaruh hati kepada perempuan cantik itu."

"Hai Abu Nawas," kata si penghulu, "Bolehkah aku menyelesaikan perselisihan dengn istrimu itu?"

"Silakan," jawab Abu Nawas. "Hamba sangat berterima kasih atas kebaikan hati tuan."

Maka pergilah penghulu ke rumah Abu Nawas dengn hati berbungan-bunga, dan dengn wajah berseri-seri diketuknya pintu rumah Abu Nawas. Begitu pintu terbuka dia langsung mengamit istri Abu Nawas dan diajak duduk bersanding.

"Hai Adinda,,," katanya. "Apa gunanya punya suami jahat dan melarat, lagi pula Abu Nawas hidupnya tak karuan, lebih baik kamu jadi istriku, kamu bisa hidup senang dan tak kekurangan suatu apa."

"Baiklah kalau keinginan tuan demikian," jawab istri Abu awas.

Tak berapa lama kemudian terdengar pintu diketuk orng, ketukan itu membuat penghulu belingsatan, "kemana aku harus bersembunyi dia bertanya kepada nyonya rumah.

"Tuan penghulu...." Jawab istri Abu Nawas, "Silahkan bersembunyi di dalam kandang itu," dia lalu menunjuk kandang yg terletak di dlam kamar Abu Nawas.

Tanpa pikir panjang lagi penghulu itu masuk ke dlam kandang itu dan menutupnya dari dlam, sedangkan istri Abu Nawas segera membuka pintu, sambil menengok ke kiri-kanan, Abu Nawas masuk ke dlam rumah.

"Hai Adinda, apa yg ada di dalam kandang itu.?" Tanya Abu Nawas.

"Tak ada apa-apa," jawab Istrinya. "Apa putih-putih itu?" tanya Abu Nawas, lalu dilihatnya penghulu itu gemetar karena malu dan ketakutan.

Setlah delapan hari Abu Nawas memanggil delapan kuli tuk memikul kandang itu ke Istana. Di Bagdad orang gempar ingin melihat Harimau berjenggot. Seumur hidup, jangankan melihat, mendengar harimau berjenggot pun belum pernah. Kini Abu Nawas malah dapat seekor. Mereka terheran-heran akan kehebatan Abu Nawas. Tetapi begitu dilihat penghulu di dlam kandang, mereka tak bisa bilang apa-apa selain mengiringi kandang itu sampai ke Istana hingga menjadi arak-arakan yg panjang. Si penghulu malu bukan main, arang di muka kemana hendak disembunyikan. Tak lama kemudian sampailah iring-iringan itu ke dlam Istana.

"Hai Abu Nawas, apa kabar?" tanya Baginda Sultan, "Apa kamu sudah berhasil mendapatkan harimau berjenggot?"

"Dengn berkat dan doa tuanku, Alhamdulillah hamba berhasil," jawab Abu Nawas.

Maka dibawalah kandang itu ke hadapan Baginda, ketika Baginda hendak melihat harimau tersebut, si penghulu memalingkan mukanya ke arah lain dengn muka merah padam karena malu, akan tetapi kemanapun dia menoleh, kesitu pula Baginda memelototkan matanya. Tiba-tiba Baginda menggeleng-gelengkan kepala dengn takjub, sebab menurut penglihatan beliau yg ada di dlam kandang itu adalah penghulu Musalla. Abu Nawas buru-buru menimpali, "Ya tuanku, itulah Harimau berjenggot."

Tapi baginda tak cepat tanggap, beliau termenung sesaat, kenapa penghulu dikatakan harimau berjenggot, tiba-tiba baginda bergoyg kekiri dan ke kanan seperti orang berdoa. "Hm, hm, hm oh penghulu..."

"Ya Tuanku Syah Alam," kata Abu Nawas, "Perlukah hamba memberitahukan kenapa hamba dapat menangkap harimau berjenggot ini di rumah hamba sendiri ?"

"Ya, ya," ujar Baginda sambil menoleh ke kandang itu dengn mata berapi-api. "ya aku maklum sudah...

Bukan main murka baginda kepada penghulu itu, sebab dia yg semestinya menegakkan hukum, dia pula yg melanggarnya, dia tlah berkhianat. Baginda segera memerintahkan punggawa mengeluarkan penghulu dari kandang dan diarak keliling pasar setlah sebelumnya di cukur segi empat, agar diketahui oleh seluruh rakyat betapa aibnya orang yg berkhianat.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post