Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Kedelapan Ini Berjudul "Kambing", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Kambing
Di negeri Persia hiduplah seorang lelaki yg bernama Abdul Hamid Al-Kharizmi, lelaki ini adalah seorang saudagar yg kaya raya di daerahnya, tetapi sayg usia perkawinannya yg sudah mencapai lima tahun tak juga dikaruniai seorang anak. Pada suatu hari, setlah shalat Ashar di Mesjid dia bernazar, “ya Allah swt. jika engkau mengaruniai aku seorang anak maka akan kusembelih seekor kambing yg memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”. Setlah dia pulang dari mesjid, istrinya yg bernama Nazariah berteriak dari jendela rumahnya:
Nazariah : “hai, hoi, cuit-cuit, suamiku tercinta, aku sayg kepadamu, ayo kemari, cepat aku gak sabaran lagi, kepingen ni, cepat, aku kepengen ngomong”
Abdul heran dengn sikap istrinya seperti itu, dan langsung cepat-cepat dia masuk ke rumah dengn penasaran sebesar gunung.
Abdul : h, h, h, h, h, h, nafasnya kecapaian berlari dari jalan menuju kerumahnya “ada apa istriku yg cantik?”
Nazariah : “aku hamil kang mas”
Abdul : “kamu hamil?, cihui, hui, “
Sambil meloncat-loncat kegirangan di atas tempat tidur, Plok, dia terperosok ke dlam tempat tidurnya yg terbuat dari papan itu.
Tak lama setlah kejadian itu istrinya melahirkan seorang anak "laki-laki" yg sangat cantik dan lucu. Dan diberi nama Sukawati.
Pak lurah : “Anak anda kan laki-laki, kenapa diberi nama Sukawati?”
Abdul : “dikarenakan anak saya laki-lakilah makanya saya beri nama Sukawati, jika saya beri nama Sukawan dia disangka homo.
Abdul : “Hai Malik (ajudannya) cepat kamu cari kambing yg mempunyai tanduk sebesar jengkal manusia”.
Malik : “tanduk sebesar jengkal manusia?” dia heran “mau cari dimana tuan?”
Abdul : “cari di dalam hidungmu dongol, ya cari di seluruh ke seluruh negeri ini”
Beberapa hari kemudian.
Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari ke mana-mana tetapi saya tak menemukan kambing yg punya tanduk sejengkal manusia”
Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman ke seluruh negeri bahwa kita membutuhkan seekor kambing yg memiliki tanduk sejengkal manusia tuk disembelih”
Menuruti perintah tuannya, Malik segera menempelkan pengumunan di seluruh negeri itu, dan orang-orang yg memiliki kambing yg bertanduk pun datang ke rumah Abdul, seperti pengawas Pemilu, Abdul memeriksa tanduk kambing yg dibawa tersebut.
Abdul : “hai tuan anda jangan menipu saya, kambing ini tak memiliki tanduk sebesar jengkal manusia”
kemudian dia pergi ke kambing lain “jangan main-main tuan, ini tanduk kambing palsu”.
Setlah sekian lama menyeleksi tanduk kambing yg dibawa oleh kontestan sayembara, ternyata tak satu pun yg sesuai dengn nazarnya kepada Allah swt. Abdul hampir putus asa, tiba-tiba.
Abdul : “aha, saya teh ada ide, segera kamu ke ibu kota dan jumpai pak Abu dan katakan saya ingin meminta tolong masalah saya.
Malik segera menuruti perintah tuannya, dan segera menuju ibu kota dan menjumpai Pak Abu yg punya nama lengkap Abu Nawas.
Malik : “Pak Abu, begini ceritanya, cus, cues, ces. Pak Abu bisa bantu tuan saya”
Pak Abu : “katakan pada tuan kamu, bawa kambing yg punya tanduk dan bayinya tersebut besok pagi ke mesjid Fathun Qarib.
Malik segera pulang dan memberitahukan kepada tuannya bahwa Pak Abu bisa membantu dan cus, cues, ces, sstsst,
Di esok pagi Abdul menjumpai Pak Abu dengn seekor kambing yg punya tanduk dan anaknya yg masih bayi tersebut, beserta istrinya.
Pak Abu : “Baiklah tuan Abdul, jika nazarmu kepada Allah swt. Menyembelih kambing yg punya tanduk sebesar jengkal manusia, sekarang tunjukkan mana kambing yg kau bawa kemari, dan mana anakmu”
Abdul : “ini kambing dan anak saya Pak Abu”
Pak Abu kemudian mengukur tanduk kembing tersebut dengn jengkal anak bayi tersebut dan Pak abu memperlihatkannya ke Abdul.
Pak Abu : “sekarang kamu sudah bisa membayar nazarmu kepada Allah swt. Karena sudah dapat kambing yg pas”
Abdul : “cihui, uhui, pak Abu memang hebat”, dia meloncat-loncat kegirangan di dlam mesjid setlah melakukan sujud syukur, dan tiba-tiba sleit, dia terpeleset jatuh, karena lantainya baru aja di pel oleh pengurus mesjid itu.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!