Cerita Lucu Abu Nawas 28, Buang Air Besar Di Tempat Tidur

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-28 Ini Berjudul "Buang Air Besar Di Tempat Tidur", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Dan Pengawal Yang Buang Air Besar Di Tempat Tidurnya


Pada suatu waktu, Baginda Raja Harun Ar Rasyid sangat gundah hatinya. Seperti biasa, dirinya ingin sosok Abu Nawas hadir di istana tuk menghibur hati sang raja. Namun, setlah beberapa kali dipanggil, Abu Nawas belum juga menampakkan batang hidungnya, entah kenapa.

Setlah lama berfikir, akhirnya baginda raja menemukan cara agar Abu Nawas dapat hadir di istana kerajaan. Raja menyuruh tiga orang prajurit tuk pergi ke rumah Abu Nawas agar buang air besar di tempat tidurnya.
"Pengawal, pergilah ke rumah Abu Nawas dan beraklah di tempat tidurnya, dan kalau kalian berhasil maka masing-masing akan aku berikan uang 1000 dirham," titah raja.
"Daulat paduka," jawab ketiga pengawal itu secara bersamaan.

Sementara itu, duduk di sebelahnya ada ki Patih yg mendengar obrolan rajanya dengn ketiga pengawal itu.
Karena berhubung tugas yg diberikan kepada tiga anak buahnya yg agak aneh, ki patih memberanikan diri tuk bertanya kepada Sang Raja.
"Maaf Paduka, bukankah tugas yg diberikan itu tampak aneh dan menghina," tanya patih.
"Patih...memang benar, tapi itulah siasatku agar Abu Nawas segera hadir ke istana," jawab Baginda.
"Apakah gerangan rencana Baginda," tanya patih.
"Nanti kamu akan segera mengetahuinya, dan sekarang kamu ikutilah ketiga anak buahmu itu dan intailah mereka dan sampaikan kepada Abu Nawas, bila dia berhasil menggagalkan tugas pengawalnya, maka Abu Nawas akan aku beri uang 3000 dirham dan sekaligus dia boleh memukul utusanku itu," titah Raja.

Dengn perasaan yg masih bingung, patih segera melaksanakan perintah raja, dia segera berkemas dan menuju ke rumah Abu Nawas.
Tak beberapa lama kemudian, utusan Baginda raja Harun Ar Rasyid sudah tiba di depan pintu rumah Abu Nawas.
"Kami diutus oleh Baginda Raja tuk buang air besar di tempat tidurmu. Karena ini perintah Raja, kamu tak boleh menolak," kata salah satu utusan itu.
"Saya sama sekali tak keberatan. Silahkan aja kalau kalian mampu melaksanakan perintah Raja ini," jawab Abu Nawas dengn santainya.
"Betul?" tanya utusan Raja.
"Iya...silahkan aja," sahut Abu Nawas.

Abu Nawas mengawasi orang-orang itu beranjak ke tempat tidurnya dengn geram.
"Hmm...berak di tempat tidurku...?? Betul-betul kelewatan," guman Abu Nawas dlam hati.
Abu Nawas memutar otaknya, bagaimana caranya agar para utusan itu mengurungkan niatnya. Setlah berfikir beberapa saat, Abu Nawas akhirnya menemukan cara tuk menggagalkan tugas para utusan itu.

Pada saat para utusan itu hendak bersiap-siap buang air besar, mendadak Abu Nawas berkata dari balik jendela kamar.
"Hai para utusan Raja, ada yg lupa saya sampaikan kepada kalian," kata Abu Nawas.
"Apa itu?" tanya salah satu utusan Raja.
"Saya ingatkan supaya kalian jangan melebihi perintah Baginda Raja. Jika kalian melanggar, saya akan pukul kalian dengn sebuah pentungan besar dan setlah itu saya akan laporkan kepada Baginda bahwa kalian melanggar perintahnya," jawab Abu Nawas dengn serius.

Dengn cekatan Abu Nawas segera mengambil sebatang kayu besar yg ada di dapur rumahnya.
Bahkan kini Abu Nawas sudah mengambil pentungan kayu besar itu.
"Hai...apa maksudmu tadi Abu Nawas?" tanya salah satu utusan.
"Ingat...perintah raja hanya buang air besar aja dan tak boleh lebih dari itu," jawab Abu Nawas.
"Iya..benar," jawab utusan itu.
"Aku ulangi lagi, hanya buang air besar aja tak boleh lebih, ingat....tak boleh kencing, tak boleh buka celana, tak boleh cebok, hanya buang air besar aja," tegas Abu Nawas dengn seriusnya.
"Mana mungkin...itu tak mungkin, kami juga harus buka celana dan kencing," jawab salah satu utusan.
"Aku akan pukul kalian sekeras-kerasnya jika kalian melanggar perintah raja," sahut Abu Nawas.

Para utusan itu saling pandang kebingungan dengn ucapan Abu Nawas itu.
Tiba-tiba ada suara seseorang yg memanggil Abu nawas.
"Abu Nawas...!"
Karena ada suara yg sudah tak asing lagi didengar, Abu Nawas serta para utusan segera berkumpul tuk menemui asal suara itu. Oh ternyata suara itu adalah suara ki Patih Jakfar yg merupakan orang kepercayaan Baginda Raja Harun Ar Rasyid.

"Aku sudah mendengar perdebatan kalian. Baginda Raja memang memerintahkan para utusan tuk berak di tempat tidurmu. Jika tiga orang ini sanggup, mereka masing-masing akan mendapatkan seribu dirham. Jika mereka gagal maka mereka boleh engkau pukul sesuka hatimu," kata ki Patih Jakfar.
"Oh..begitu...lalu hadiah dari Baginda tukku berapa Tuanku?" tanya Abu Nawas.
"Sekarang juga engkau boleh menghadap Baginda Raja tuk menerima tiga ribu dirham," jawab ki Patih.
"Haaa....," Abu Nawas kaget disertai rasa gembira.
Segera aja Abu Nawas mengambil pentungan, lalu tiga orang utusan yg mau buang air besar tadi dipentungi pantatnya.
"Buk...! Buk...! Buuuk....!"
"Ampun Abu Nawas...!
"Apa kalian mau buang air besar di tempat tidurku...haahhh??"
"Tidaaaaaaak....ampuuuun..."

Ketiga utusan itu lari terbirit-birit. Ki Patih dan Abu Nawas tertawa terpingkal-pingkal dibuatnya.
Sesaat setlah itu, ki Patih berkata,
"Abu Nawas...Baginda sangat yakin engkau bisa mengatasi masalah ini. Baginda memang menginginkan kehadiranmu di istana tuk menghibur hatinya yg saat ini sedang gundah gulana."
Abu Nawas menyetujui permintaan Tuanku Jakfar, dan mereka segera berangkat menuju istana setlah semua persiapan dilakukan.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post