Cerita Lucu Abu Nawas 15, Paling Kaya Raya

Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-15 Ini Berjudul "Paling Kaya Raya", Ambil Hikmahnya Yoo


Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.

Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu, Abu Nawas Orang Paling Kaya Raya


Sebagai rakyat kecil, Abu Nawas sering menyelipkan kritikan-kritikan lewat humor-humornya yg jenaka sehingga meski mengena, tapi raja tak bisa marah dibuatnya. Seperti dlam kisah ini, pasar tempat orang berdagang menjadi heboh gara-gara celotehan Abu Nawas. “Kawan-kawan, hari ini saya sangat membenci perkara yg haq, tetapi menyenangi yg fitnah. Hari ini saya menjadi orang yg paling kaya, bahkan lebih kaya daripada Allah SWT,” ujar Abu Nawas.

Omongan Abu Nawas itu sungguh aneh karena selama ini dia termasuk orang yg alim dan taqwa meski suka jenaka. Karuan aja polisi kerajaan menangkap dan menghadapkannya kepada khalifah.

“Hai Abu Nawas, benarkah engkau berkata begitu?” tanya khalifah.
“Benar, Tuan,” ujarnya santai.
“Mengapa kau berkata begitu, sudah kafirkah engkau?”
“Saya kira Khalifah pun sama seperti saya. Khalifah pasti membenci perkara yg haq,” ujarnya.
“Gila benar kau,” bentak khalifah mulai marah.
“Jangan keburu marah, Khalifah. Dengarkan dulu keterangan saya,” kata Abu Nawas meredakan marah khalifah.
“Keterangan apa yg kau dakwahkan. Sebagai seorang muslim, aku harus membela yg haq, bukan malah membencinya, tahu?” ujar khalifah geram.
“Setiap ada orang membacakan talqin, saya slalu mendengar ucapan bahwa mati itu haq, begitu juga dengn neraka. Tidak kah khalifah juga membencinya seperti aku?” katanya.
“Cerdik pula kau ini,” ujar khalifah setlah mendengar penjelasan Abu Nawas.

“Tapi apa pula maksudmu kau menyenangi fitnah?” tanya khalifah menyelidik.
“Sebentar, Khalifah. Barangkali Anda lupa bahwa di dalam Al-Quran disebutkan bahwa harta benda dan anak-anak kita adalah fitnah. Padahal Khalifah menyenangi harta dan anak-anak Khalifah seperti saya. Benar begitu, Khalifah?”

“Ya, memang begitu. Tapi mengapa kau mengatakan lebih kaya daripada Allah Yang Maha Kaya itu?” tanya khalifah yg makin penasaran itu.

“Saya lebih kaya daripada Allah karena saya mempunyai anak, sedangkan Allah tak beranak dan tak pula diperanakkan,”
“Itu memang benar, tetapi apa maksudmu berkata begitu di tengah pasar sehingga membuat keonaran?” tanya khalifah tak habis mengerti.
“Dengn cara begini saya akan ditangkap dan dihadapkan pada Khalifah,” jawabnya kalem.
“Apa perlunya kamu menghadapku?”
“Agar memperoleh hadiah dari Khalifah,” jawab Abu Nawas tegas.
“Dasar orang pintar,” komentar khalifah. Sidang yg semua tegang tuk mengadili Abu Nawas tersebut menjadi penuh gelak tawa. Tak lupa khalifah memberikan uang sebagai hadiah kepada Abu Nawas dan menyuruhnya meninggalkan istana. Ngeloyorlah Abu Nawas sambil menyimpan dinar di sakunya. “Alhamdulillah, dapat rejeki,” gumamnya.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.

Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!

Related Post