Cerita Lucu Dari Sesosok Ulama Besar Abu Nawas Yang Ke-12 Ini Berjudul "Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat", Ambil Hikmahnya Yoo
Cerita lucu Abu Nawas di sini kami dapatkan dari berbagai sumber, jadi maaf yaa kalo cerita lucu seperti di bawah ini sudah pernah kalian baca. Cerita lucu ini sarat sekali dengan kandungan hikmah dalam ceritanya, jadi sambil menghibur hati, petik juga hikmah yang terkandung dalam cerita lucu dari Abu Nawas ini.
Selamat membaca...
--------------------------------------------------------------------------------------
Cerita Lucu, Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat
Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yg karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Dia ingin menghukum mati Abu Nawas setlah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tak mau rukuk dan sujud dlam salat.
Lebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yg suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.
Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yg memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, dia menjadi pesakitan.
“Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tak rukuk dan sujud dlam salat?” tanya Khalifah ketus.
Abu Nawas menjawab dengn tenang,
“Benar, Saudaraku.”
Khalifah kembali bertanya dengn nada suara yg lebih tinggi, “Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun Al-Rasyid, adalah seorang khalifah yg suka fitnah?”
Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudaraku.”
Khalifah berteriak dengn suara menggelegar, “Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”
Abu Nawas tersenyum seraya berkata, “Saudaraku, memang aku tak menolak bahwa aku tlah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yg sampai padamu tak lengkap. Kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”
Khalifah berkata dengn ketus, “Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau tlah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”
Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengn tenang, “Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yg memang tak perlu rukuk dan sujud.”
“Bagaimana soal aku yg suka fitnah?” tanya Khalifah.
Abu Nawas menjawab dengn senyum, “Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal, yg berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ’fitnah’ (ujian) itu.”
Mendengar penjelasan Abu Nawas yg sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengn Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengn “ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yg hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengn memutarbalikkan berita.
--------------------------------------------------------------------------------------
Gimana? Sudah merasa terhibur dengan cerita lucu di atas. Jika anda tertarik membaca cerita lucu lainnya, silahkan baca di blog ini. Sampai berjumpa lagi di cerita lucu kami lainnya. Bey.
Untuk lebih lengkap tentang apa yang sedang Anda cari, Silahkan lihat dalam "Daftar Isi" di tombol menu atas!